Strange Illness

Terkadang aku pikir, penyakit yang tidak diketahui telah menjangkiti keluargaku untuk beberapa generasi. Penyakit itu merampas saudara saudaraku pergi, membuat mereka jauh dari ku, merenggutnya satu per satu dariku, dan sekarang hanya tersisa aku.

Aku anak paling bungsu dari saudara saudaraku, namaku Marc, dinamai sedikit menyerupai nama kakak sulungku Marceline. Anak kesayangan ayahku diantara kami ialah, Alois.

Marceline adalah orang pertama yang jatuh sakit, dan mati. Satu hari setelah Natal, ia pergi untuk mengunjungi nenek kami tetapi, pada tengah perjalanan, ia tiba tiba diserang kejang kejang yang hebat, yang akhirnya akan mengambil hidupnya. Para dokter memvonisnya sakit, tapi Marceline tidak pernah terlihat sakit. Bahkan ibu, yang kehilangan akal sehatnya tahun lalu, setuju bahwa dia tidak pernah tampak sakit. Ayah tidak pernah bicara mengenai Marceline sejak saat itu.

Mereka, para saudaraku memotong seikat rambut hitam gagaknya dan dikepang dengan pita, menempatkannya dalam kotak memori untuk disimpan. Pemakaman yang dramatis dan semua orang, termasuk diriku yang baru tiga tahun, menangis berjam-jam. Memoriku berkabut dan tidak jelas.

Mungkin itu Juni yang sakit berikutnya atau mungkin itu Kimball. Aku tidak yakin, ya, benar benar tidak yakin. Mereka berdua sakit bersamaan, menderita bersama-sama dan ditinggal sendirian. Ibu tidak bisa tinggal dengan mereka karena sudah tidak tahan dan ayah merokok dua puluh linting rokok dalam satu hari. Selama berbulan-bulan, mereka sakit. Kemudian, suatu malam ada jeritan yang keras dan memekakkan telinga dari ruangan mereka, dan pagi harinya, mereka sudah mati. Sophia membawaku dan Alois untuk memakan es krim ketika dokter datang. 

Mereka memvonisnya mati oleh penyakit.

Ibu menganyam helai rambut mereka bersama-sama, sambil terus menangis. Ayah menyuruhnya untuk tidak usah memilinnya. Alois terisak dan aku, yang tempo itu masih polos, tidak mengerti. Aku bahkan tidak yakin jika aku menulis ini dengan benar, sebagaimana ingatan masa kecilku tidak terlalu jelas.

Sophia, saudara tercintaku, pergi dua tahun kemudian. Luka terpampang disekujur kulitnya dan matanya memerah laksana darah. Ketika kami yakin kami akan kehilangan dia untuk selamanya, aku merayap ke kamarnya, mencium keningnya dan mengucapkan selamat tinggal padanya. Dia mencoba untuk mengatakan sesuatu padaku, tapi dia tidak bisa bernapas. Alois datang untuk membawaku pergi dari ruangan itu.

Aku menangis kali ini. Ibu tidak terisak sama sekali karena ibu sudah kehilangan total kewarasannya. Ayah mendesah dan terus terusan duduk di kantornya. Hanya kami berempat di pemakaman Sophia. Alois memotong rambut Sophia karena tidak ada orang lain yang memotong rambutnya, tapi tak satu pun dari kami tahu bagaimana cara mengepang. Aku tidak dapat menemukan rambutnya di kotak kenangan.

Untuk jangka waktu yang lama, aku dan Alois aman. Ia bermain bisbol dan aku lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca buku, dan kami menjadi dekat. Teman-teman kami pikir kami agak aneh. Mungkin bagi orang lain, kami memang aneh. Tapi aku tahu bahwa jika aku mengatakan aku mencintaimu setiap pagi, maka ia tidak akan memedulikan pandangan mereka terhadap kami.

Ayah hanya berbicara kepadaku sekali saja, setelah sepuluh tahun kemudian. Ulang tahun ketiga belasku. Kami semua pergi keluar, membeli pizza dan, ketika ayah sedang tidak melihatku dan Alois, Alois menyesap tuntas semua colaku, menawarkanku colanya ketika aku memukulnya tetapi aku tak mengambilnya. Kami tertawa untuk terakhir kalinya.

Penyakit merenggut orang terakhir yang ku cintai. Tidak. Semua orang yang kucintai. Sekitar sebulan kemudian, saudaraku terbaring di tempat tidur. Ia batuk darah selang beberapa menit. Ayahku tinggal dengan dia. Aku berucap kepada Alois bahwa jika dia meninggal, hatiku akan benar benar hancur. Dia mengatakan kepadaku bahwa hati memang diciptakan Tuhan untuk dipatahkan.

Ayah menangis ketika ia meninggal dan begitupun aku, aku berhasil menjalin pilinan rambutnya karena kami sebelumnya telah belajar caranya. Tapi aku menyimpan helaian rambut Alois di tempatku, tidak di dalam kotak memori, supaya aku tidak kehilangan rambut Alois. Pemakaman berlangsung kemarin dan kami bahkan belum berbicara akhir akhir ini.

Tapi sebelumnya aku ingat. Aku ingat Alois berbisik kepada ku ketika ayah sedang tidur. Dia mengatakan pada ku bahwa rambutku dan rambut saudaraku hitam tapi rambut ayah dan ibu berwarna pirang. Alois menunjuk ke rambutnya yang pirang dan membiarkanku untuk berpikir sejenak. Dia memerintahkanku untuk jangan meminum cola itu.

Jangan minum cola itu.

Alois adalah anak kesayangan ayah kami.

Cola itu berbau aneh.

Alois adalah anak kesayangan ayah kami.

Cola itu telah diracuni.

Alois adalah anak kesayangan ayah kami dan dia tahu. Dan Alois meminumnya. Cola yang ditujukan untukku.

Ayahku masih menangis. Aku pikir aku juga menangis, tapi aku tidak tahu. Aku tidak ingin berada di sini. Aku tidak mau ditinggalkan oleh saudaraku atau ibuku. Aku tidak ingin hidup dengan rasa bersalah menghantuiku tiap waktu. Ataupun dengan kesedihan yang menggelayutiku sepanjang detik.

Aku telah memutuskan.

Sebelumnya, aku sudah memotong rambut ku dan memasukkannya ke kotak memori.

Dan aku minum cola itu.


Tamat

1 comments:

  1. Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga Di www.bolacasino88.com Agen Judi Online Terpercaya Di Asia.

    Pelayanan Yang Professional Dan Ramah
    Di Jamin 100% Tidak Adanya BOT Dan ADMIN.

    - Minimal Deposit 20.000
    - Minimal Withdraw 50.000

    Dapatkan Hot Promo Kami Seperti :

    - Bonus Refferal Seumur Hidup
    - Bonus Sportsbook 100%
    - Cashback Sportbook 5% - 15%
    - Bonus Deposit Games 10%
    - Cashback Games 5%
    - Bonus Komisi Casino 0,8%

    NB : Syarat Dan Ketentuan Berlaku

    Nikmati 7 Permainan Dalam 1 Web Seperti:

    - Sports
    - Live Casino
    - Togel
    - Poker
    - Slot Games
    - Nomor
    - Financial

    Untuk Informasi Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami :

    - Live Chat 24 Jam Online
    - No Tlp ( +855962671826 )
    - BBM ( 2BF2F87E )
    - Yahoo ( cs_bolacasino88 )
    - Skype ( bola casino88 )
    - Facebook ( bolacasino88 Official )

    Hot News :

    https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/masi-ingat-aksi-walk-out-persib-vs.html
    https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/saat-laga-melawan-feyenoord-pep.html
    https://prediksitogelgoyangasoi.blogspot.com/2017/11/pertandingan-lawan-guyana-sekaligus.html

    ReplyDelete

 
Top