You'll Never Forget The Smell
Setelah kau mencapai tahap akhir dari pelatihan untuk menjadi seorang Pengurus Pemakaman, dan kau mulai berkecimpung dalam profesimu itu, kau akan mendengar berbagai macam cerita seram dari para Pengurus lain yang telah bertahun-tahun menjalani pekerjaan mereka. Yaitu tentang saat mereka harus menangani jasad rusak korban kecelakaan, jasadpelaku bunuh diri yang baru ditemukan saat sudah berbau busuk, dan kadang jasad-jasad kaku anak-anak kecil. Dari sekian banyak kisah-kisah mengerikan itu, ada satu kisah yang pastinya akan mereka tuturkan padamu. Kau takkan pernah bisa melupakan aroma dari jasad korban kebakaran pertamamu yang harus kau tangani.
Dan setelah lima bulan menjadi seorang pengurus pemakaman bersertifikat di rumah duka di kota tempat kelahiranku ini, untuk kali pertama aku mendapati jasad korban kebakaran. Aku melangkah menuju kamar mayat guna mempersiapkan jasadnya. Kuberanikan diri membuka kantung jenazah dihadapanku, bersiap untuk tersembur hempasan aroma yang mereka bilang akan menghantuiku seumur hidup. Segera setelah rongga hidungku disusupi oleh baunya, hanya satu hal yang muncul dalam pikiranku. Yaitu daging asap yang tengah dipanggang. Aku benar-benar heran. Bau harum dan bayangan tentang irisan daging memenuhi otakku. Aku sampai harus menutup mulut rapat-rapat agar air liurku tidak mengalir keluar.
Kucoba sebisa mungkin mengenyahkan gambaran daging kenyal, yang empuk dan berminyak itu dari kepalaku. Aku tak tahan. Bahkan setelah mengeluarkan mayat dari kantung jenazah, lalu menyiapkan peralatan untuk bekerja, aku masih tak dapat berhenti memikirkannya. Seolah aku tengah dimantrai. Kemudian kuambil pisau bedah dan mengiris sepotong bagian pinggul mayat matang itu. Aku tak tahu apakah benar bahwa bau mayat hangus takan pernah bisa kau lupakan seperti kata para pengurus itu. Karena saat ini yang kutahu dengan pasti adalah, bahwa aku takkan pernah bisa melupakan rasanya.
Tamat
0 comments:
Post a Comment