The Idiot's Guide to the End of the World
"Tip nomor 1: ketika kiamat datang, pastikan kau memahami penyebabnya. Zombie? Alien? Perang nuklir? Meteor raksasa? Robot nano pemakan daging? Pemahaman akan membantumu menghadapi situasi sulit.
"Tip nomor 2: tinggalkan keluarga dan teman-temanmu, terutama sebelum mereka mati di hadapanmu. Kiamat bukan saat untuk jadi emosional.
"Tip nomor 3: temukan sekelompok orang yang bertahan hidup dengan beragam keahlian yang bisa bermanfaat, tapi pastikan mereka tidak lebih ganteng/cantik darimu. Dengan begini, mereka akan otomatis percaya padamu dan kau akan dianggap orang yang potensial karena punya gen bagus. Perkecualian: jika ada orang cakep di kelompok itu, sebaiknya dia bodoh. Orang cakep yang bodoh bisa menjadi pengalih perhatian yang bagus saat dia menjerit, sehingga anggota kelompok lain bisa meloloskan diri.
"Tip nomor 4: pastikan kau menjadi orang yang berakal sehat. Pemimpin yang otoriter akan dihajar. Orang sok pintar tapi kuper akan celaka. Orang heroik berhati emas akan cepat mati karena melakukan sesuatu yang heroik tapi bodoh. Akal sehat akan menyelamatkanmu.
"Tip nomor 5: bertemanlah dengan seekor binatang. Mereka bisa berguna, tapi jangan terlalu sayang pada mereka.
"Tip nomor 6: ketika saat-saat terburuk datang, kau bisa mengabaikan akal sehat untuk mengejar harapan terkecil yang mungkin muncul di depanmu. Tapi, kau bisa celaka atau ditembak, jadi pastikan kau juga memperhitungkannya dengan baik."
Pesan itu sebenarnya cukup lucu untuk ukuran spam. Akan tetapi, ketika mendongak dari layar ponselku, aku melihat semua orang juga memandang ponsel mereka, sebelum saling melihat dan menoleh dengan gugup serta saling menunjukkan layar ponsel mereka. Apakah mereka semua menerima pesan yang sama?
Mendadak, terdengar lusinan suara yang menandakan pesan masuk secara bersamaan ke ponsel kami.
Aku melihat ke layar, dan membaca tulisannya:
"Baiklah, senang-senangnya sudah cukup! Sekarang, bersiaplah!"
Tamat
0 comments:
Post a Comment