The Angel of Industry


Di pegunungan tandus di Eropa Utara, ada sebuah gua purbakala. Di dalam gua itu, ada ruang besar yang nampaknya dulu pernah digunakan sebagai tempat melakukan ritual. Ruang itu berbentuk nyaris seperti lingkaran, dan dindingnya penuh ditutupi lukisan purba. Sepintas, gua itu nampak seperti gua-gua lainnya di Eropa yang juga memiliki lukisan dinding purbakala yang dibuat dengan pewarna merah dan coklat.

Akan tetapi, jika kau perhatikan dengan seksama, sosok-sosok yang digambarkan di lukisan dinding gua tersebut kebanyakan bukan manusia. Mereka bisa dibilang masih mirip manusia, namun nampaknya berpunggung sedikit menonjol, dan sepertinya memiliki sepasang tanduk serta ekor.

Lihat lagi dengan lebih seksama, dan kau akan melihat gambar-gambar yang menggambarkan manusia. Akan tetapi, para manusia ini digambarkan saling memburu, ditusuk dengan tombak, dan dihajar dengan kapak. Ada beberapa adegan dimana makhluk-makhluk bertanduk itu nampak sedang memanggang manusia di atas kobaran api, atau berpesta menyantap potongan-potongan tubuh mereka.

Gambar-gambar itu memang mengerikan, tapi itu dari jaman purbakala, 'kan? Tak ada yang tahu juga apakah adegan-adegan itu benar-benar terjadi atau tidak. Nah, kalau ada pengelana tersesat yang masuk ke gua itu untuk berlindung dari badai salju, dia mungkin berpikir sama. Mungkin dia tak akan menghiraukan lukisan purba itu, dan memutuskan untuk berkemah di dalam gua tersebut. Dia mungkin juga akan menyalakan api unggun di tengah gua.

Di tengah gua tersebut, ada sebuah cekungan yang dibuat untuk menyalakan api. Kalau api unggun dinyalakan di situ, cahayanya akan menerangi lukisan gua tersebut. Bayangan si pengelana akan nampak seolah tertimpa gambar-gambar mengerikan di dinding gua, yang seolah bergerak-gerak terkena cahaya kobaran api. Beberapa orang yang lebih penakut mungkin akan bergidik melihatnya, dan memutuskan untuk lebih baik mencoba menerjang badai saja.

Tapi, yang lebih pemberani mungkin akan tetap tinggal.

Terkadang, tak ada yang terjadi. Si pengelana ini mungkin akan bangun lagi keesokan harinya, sedikit pucat karena mimpi buruk, namun dia tak apa-apa.

Kali lain, api akan memantulkan bayangan-bayangan kabur yang bergerak-gerak, bayangan yang bukan milik siapapun di dalam gua itu, dan bukan milik si pengelana. Bayangan ini begitu samar hingga mungkin akan disangka sebagai tipuan cahaya, namun jika diperhatikan, kau mungkin akan melihat bentuk-bentuk seperti manusia, namun dengan punggung menonjol, sepasang tanduk, dan ekor. Bayangan aneh ini kemudian akan mendekati bayangan si pengelana yang sedang tidur. Terkadang, bayangan asing ini akan nampak seolah memegang tombak atau mengangkat kapak.

Pengelana yang tidur sendirian di gua itu seringkali menghilang tak tentu rimbanya.

Akan tetapi, mereka yang berkelana dalam kelompok dan memutuskan tidur di gua itu kerap terbangun di malam hari karena mendengar jeritan keras. Mereka kemudian akan menyadari bahwa satu orang rekan mereka hilang. Jika mereka kebetulan mengarahkan pandangan ke titik yang tepat di dinding, mereka mungkin akan melihat bayang-bayang samar aneh yang bergerak-gerak, dan bukan bayangan mereka.

Api unggun mereka akan menyala lemah, namun dengan cahaya kemerahan, dan dengan cahaya itu, mereka mungkin akan melihat bayangan samar sesosok manusia yang sedang meronta, ditikam tombak, dipukuli berkali-kali oleh beberapa sosok asing. Bayangan sosok-sosok ini kemudian akan menyeret bayangan si manusia yang sudah tidak bergerak, keluar dari jangkauan cahaya, sampai tidak terlihat lagi.

Apakah itu lukisan dinding baru? Rasanya tidak mungkin; pewarna merahnya nampak sudah setua lukisan-lukisan lainnya. Tidak, lukisan manusia yang tubuhnya dikoyak sepasang tanduk tajam itu pasti sudah lama ada di sana.


Tamat

0 comments:

Post a Comment

 
Top