Trick Or Die?

Hai semua.perkenalkan.ak­u Jessica Anathan.semua orang biasa memanggilku Jessie atau Jess.

Aku mempunyai adik.Krystal Anathan.dan,aku punya 4 sahabat.Victoria,Ire­ne,Tiffany,dan Mei Ling,asli China.

Hari ini tanggal 31 oktober.okay,Hallowe­en!Halloween adalah perayaan yg paling kusuka setelah Natal.aku paling senang saat menjahili orang dan tentu saja...makan permen.

Saat ini,aku tengah berjalan bersama teman teman dan adikku.keranjang permen kami hampir penuh oleh banyak permen menggiurkan.

"Huff.aku bosan"keluh Tiffany.dia memang moody.

"Ya,aku juga"dukung Irene bosan.

"Kalau begitu,ayo,kita pulang"usul Mei.sedikit tentang Mei,dia sangat penakut.

"Oh,tidak!"Bantah Victoria si pemberani "rumah yg itu...terakhir.benar­ kan,Jess?"

Aku mengangguk.ya.ini rumah yg terakhir.rumah nyonya Dei.tahun ini kami akan berkunjung kesana,untuk pertama kali.

Kami menyelusuri jalan setapak milik tanah Dei.sedikit informasi,rumah ini sepertinya sungkan untuk berinteraksi dengan orang luar.lihat saja.letaknya sangat jauh dari pemukiman desa kami.dan letaknya diujung jurang.

"Hei,kak Jess"

Krystal memanggilku.aku menengok.

"Lihat itu"

Kami semua langsung terpaku oleh apa yg ditunjuk Krystal.sedikit jauh dari letak kami berdiri.pohon mapple tua yg sepertinya,menggantu­ng beberapa barang yg kupikir itu labu.karna minimnya cahaya.

"Kupikir...err...itu­ terlihat seperti...kepala"Mei­ mulai.ia bersembunyi dibalik Tiffany.

"Ah,apa yg perlu ditakutkan?"Tiffany menggeleng malas. "Ayo,aku ingin makan pai labu di rumah secepatnya"

Tiffany menggiring Mei yg meronta kecil.kami tertawa.

Satu yg perlu dilingkari,menurutku­ itu labu.

***

Teng...Tong...

Payah.sudah beberapa kali kami mengetuk dan membunyikan bel.sepertinya tuan rumah ini terlalu malas menyambut kami.

"Hey,lihat itu"

Seruan Irene mengagetkan kami.kami sama sama fokus pada apa yg ditunjuk Irene.

3 keranjang penuh permen ada tersembunyi dibalik semak taman rumah ini.aku berpikir,dasar anak anak pelupa akut.permen sebanyak itu dibiarkan terbuang.

Baru saja aku akan berkomentar,tapi lebih dulu derit pintu tua ini terdengar.menandakan­ mereka siap menerima kami.

"Oh,anak anak!"

Itu nyonya Die.nenek tua penyendiri yg suaminya entah kenapa,menghilang tahun lalu.senyum lebarnya terlihat.

"Aku menunggu ada anak anak yg bisa membantuku memotong--ah bukan"kata nyonya Die "akhirnya.maukah kalian membantuku membuat jack-o lantern?akan kuhadiahi banyak permen dan uang untuk kalian"

Kami semua langsung mengangguk senang.

***

Kami mulai menciptakan kelompok.aku,Krystal­,dan Irene membuat jack-o lantern beraut wajah sedih.sementara Victoria,Tiffany,dan­ Mei membuat raut wajah tertawa horror.

"Uh,aku ingin ke kamar kecil"keluh Mei tiba tiba.nyonya Dei yg mendengar itu langsung berdiri.

"Oh,kau ingin ke kamar kecil?"Tanya nyonya Dei tersenyum kecil.Mei mengangguk.

"Mari kuantar"

Nyonya Dei dan Mei pun kemudian menghilang.aku tak terlalu memperhatikannya.aku­ sibuk membuat sesempurna mungkin.jelas saja untuk permennya.

"Anak-anak,sudah selesai?"

Kami semua mengangguk puas.kami digiring keluar oleh nyonya Dei.

"Terimakasih ya,terimakasih"ucap nyonya Dei.tapi,tiba-tiba ia bertanya.

"Trick or Die?"

Kami semua diam.tapi--

"Haha.aku bercanda.ini bayaran kalian"

Nyonya Dei memberi kami masing masing permen sama banyak dan uang ber-amplop.kami sangat senang.

"Dan,lain kali tahun depan,bawalah banyak anak"tambah nyonya Dei.

"Pulanglah,dan nikmati hasil kalian"

Kami menyelusuri jalan setapak nyonya Dei dengan perasaan sangat senang.

"Benar kan,tak ada yg menakutkan disana"ucap Victoria senang.aku mengangguk.

"Betul.jadi,tak ada yg perlu ditakutkan.betul kan,Mei?"

"..."

"Mei?"

"..."


Tamat

0 comments:

Post a Comment

 
Top