Mawar dan Kumbang
Hari ini akan menjadi hari terpenting bagi hidup Kumbang. Setelah melewati 40 tahun hidupnya dengan melajang, hari ini dia akan segera mengikat janji suci dengan seorang wanita.
Dia tak terlalu cantik, tapi hatinya amat baik. Dan itu sudah lebih dari cukup bagi Kumbang. Setelah perjodohan yang diprakarsai oleh teman dekatnya -yang prihatin melihat Kumbang yang masih saja melajang di umurnya yang sudah kepala empat-, rencana untuk menggelar pernikahanpun segera dilaksanakan.
Dan hari ini semuanya sudah dipersiapkan. Segala perlengkapan untuk lamaran ke rumah sang calon istri.
Mawar namanya. Nyaris sama seperti Kumbang, Mawar juga belum menikah walaupun umurnya sudah menginjak 38 tahun.
Tapi Kumbang tak mempermasalahkannya. Toh, nasibnya tak jauh beda dengan Mawar. Selain itu, siapa juga gadis muda nan cantik yang mau dengan pria paruh baya yang tak terlalu menarik seperti dirinya, pikir Kumbang.
Maka dengan kebahagiaan yang terus membuncah, Kumbang memasuki mobil yang akan mengantarkannya ke rumah Mawar. Tapi sayangnya, di tengah perjalanan mobil yang membawa Kumbang dan rombongan mengalami rem blong. Mobil itu hilang kendali, menabrak pembatas jalan dan terjun bebas ke dalam jurang.
Seluruh penumpang tewas. Tak ada yang selamat. Termasuk Kumbang.
* * *
Mawar mengunci pintu kamarnya dari dalam. Hari ini dia sudah berdandan teramat cantik agar bisa memberi kesan baik kepada calon suami dan keluarganya. Harapannya terlanjur besar untuk segera melepas masa lajangnya dan mengarungi bahtera rumah tangga bersama seorang pria.
Kumbang memang bukan yang pertama di hidupnya, tapi Mawar selalu berdoa agar pria itu menjadi yang terakhir. Tapi harapan tinggal harapan. Berita itu sampai di telinganya. Mobil yang membawa Kumbang mengalami kecelakaan mengerikan yang menewaskan seluruh penumpangnya.
Dalam tangisnya, Mawar meraih sebatang pensil alis yang ada di atas meja. Dengan tangan bergetar, dia goreskan sebuah garis lurus di tembok kamarnya. Garis yang ketujuh.
Kumbang, pria pemalu itu adalah pria ketujuh yang tewas dengan cara yang mengerikan, ketika hendak melamar dirinya.
Tamat
0 comments:
Post a Comment