Aunt May

Namanya adalah May.

Aku biasa memanggilnya bibi May.

wanita tua yang menjanda terlalu cepat akibat meninggalnya paman Roger suaminya dalam kecelakaan yang mengerikan.

Sejujurnya, ia adalah wanita termalang yang pernah ku temui. setelah kematian suaminya, ia harus menerima kabar mengerikan tentang penyakit jantung kronis yang ia terima akibat konsumsi daging berlebihan ketika ia dan suaminya masih hidup. 

belum berhenti sampai di situ, beberapa minggu setelahnya ia harus menerima berita buruk tentang hilangnya mayat suaminya. seseorang yang tidak bertanggung jawab telah mencuri suaminya. polisi menetapkan motif pencurianya adalah jual -beli organ tubuh manusia yang sedang banyak di lakukan. hingga saat ini polisi belum menemukan bukti siapa pelaku pencurian tersebut.

Suatu hari. aku pergi berkunjung ke rumanya, berharap dapat menghiburnya dan membuatnya lupa dengan semua rentetan masalah yang seolah menghampirinya silih berganti. hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. 

Bibi May kini perlahan mulai bangkit. ia dengan yakin memutuskan untuk menjalani hidup sehat dengan menjadi vegetarian. aku mendukungnya, sejujurnya aku melihat perubahan besar pada hidupnya. tidak lagi memikirkan masalah yang menimpanya, dan ia tumbuh semakin kuat dan sehat, seolah vonis dokter tempo hari hanyalah catatan tak berarti. kebun buah dan sayur tumbuh subur di halaman belakangnya.

Ketika kami menikmati berbagai buah dan sayur hasil jerih payahnya, aku bertanya bagaimana ia merawat segalanya, dan tentu saja bagaimana ia merawat buah dan sayur-mayur ini menjadi segar dan nikmat. dengan tawa khasnya ia menceritakan mulai dari pembibitan hingga bagaimana ia menanamnya, semuanya seperti apa yang aku harapkan sampai ia berhenti pada titik “pemupukan”

“Aku tidak menggunakan pupuk pada umumnya sayang. Pupuk yang aku gunakan adalah pupuk dari daging-dagingan. Kau tahu, bakteri penyubur sangat suka dengan pupuk dari daging. Itu lah kenapa tanah kubur memiliki kesuburan yang tinggi. Lagipula rasa sukaku pada daging tidak bisa ku lupakan sepenuhnya.”

“jadi daging binatang apa yang kau gunakan untuk membuat pupuk seperti ini?”

“Manusia. Tepatnya, mayat suamiku”

“kenapa kau mengatakanya kepadaku?”

“karena hanya kau yang tahu bila aku dan suamiku dahulu adalah pengkonsumsi daging dari tubuh manusia, jadi kau mau membantuku mendapatkan daging lain untuk pupukku selanjutnya?”

“itukah alasan kenapa aku masih hidup”


Tamat

0 comments:

Post a Comment

 
Top