I Still Get Panic Attacks
Ketika Aku sudah berusia 16 tahun, Keluargaku memutuskan untuk tinggal di sebuah wilayah antah berantah, Barstow, California.
Tidak banyak yang bisa di lakukan disana, terutama di musim panas, kecuali kau punya banyak waktu untuk memandangi Kepiting gurun yang sedang kawin.
Tapi suatu pagi, aku mendapatkan sebuah kabar tentang Circus keliling yang akan di adakan di wilayah kami. Tentu saja ini adalah berita yang baik untuk wilayah yang bahkan sangat langka untuk mendapatkan sekedar hiburan.
Saat itu, kekasihku Adam, mengajakku untuk mengunjungi Circus itu, dia mengatakan disana akan sangat menyenangkan, selain kau bisa menemukan pemuda-pemudi yang menikmati alunan lagu lucu, kau juga bisa melihat berbagai kostum unik, mulai dari Kostum binatang, Cartoon dan Tokoh terkenal dalam sejarah.
Karena kebetulan, saat itu Mobil di rumahku sedang tidak terpakai, aku mengatakan padanya, bagaimana bila aku menjemputnya.
Kau tahu apa yang aku dapat disana, hanya beberapa trik sulap murahan dengan kostum buruk, yang bahkan jauh lebih buruk dari pawai Kostum milik Disney, namun kami menikmatinya, bahkan kami bisa tertawa lebar untuk menertawakan betapa konyolnya Circus murahan ini.
Setelah puas melihat acara konyol itu, aku mengantarkan Adam ke rumahnya, yang hanya berjarak beberapa blok dari rumahku.
Beberapa jam kemudian, aku mendapatkan sebuah pesan SMS darinya.
Adam: Hai, Babe, sedang apa?”
Aku: tidak ada!! Hanya sedang mencari bahan bacaan yang bagus!
Adam: Lol. Babe, apa yang kau pikirkan saat melihat pria yang berpakaian menyerupai Abraham Lincoln??”
Aku: Yang mana?
Adam: yang berpakaian Abraham Lincoln dengan janggut yang mungkin terbuat dari rumput laut. Lol. Kau lupa?? Di pameran Circus situ Babe?”
Aku: janggut dari rumput Laut. Lol. Aku pasti melewatkanya. Hahaha.
Adam: kau beruntung, mungkin bila kau melihatnya, kau bisa terkena Stroke karena terlalu sering tertawa..
Aku: Lain kali, aku ingin kau menunjukkanya padaku. Hahaha.
Saat kami sedang asyik, saling mengirim SMS, ibuku memanggilku, mungkin dia memiliki urusan yang ingin di bicarakan padaku. Saat aku menemuinya, ternyata dia sedang membicarakan dimana aku akan melanjutkan pendidikanku, apakah di perguruan local atau, entahlah. Aku kembali dan melihat handpondku dimana Adam mengirimiku beberapa pesan.
Adam: Babe, kau masih disana?—
Adam: apa terjadi sesuatu?
Adam: Maaf bukan bermaksud menganggumu, tapi aku khawatir (Dia memberiku emoticon cemberut untuk menggambarkan rasa khawatirnya)
Aku pun segera membalasnya “Maaf sayang. Tadi ibuku memanggilku, dia ingin membicarakan tentang, kau tahu.. pendidikanku.”
Setelah menunggu beberapa menit Adam membalas : Oh, okay ! kau tidak mau kesini, aku dan teman-temanku menemukan Bunker bekas perang, dan disini masih terlihat bagus, sebentar lagi kami mau menyiapkan pesta, bagaimana kalau kau mampir Babe?”
Aku pernah mendengar tentang Bunker bekas angkatan darat, namun yang aku tahu. Tempat itu terlarang untuk pihak Sipil. Namun mendengar apa yang Adam ceritakan itu terdengar sangat menarik. Berpesta di Bunker, mungkin akan menyenangkan.
Karena ku pikir, ibu sudah selesai membicarakan tentang kemana aku akan kuliah, lebih baik, aku pergi ke tempat Adam, jadi aku segera mengirim pesan balasan kepadanya. “aku akan kesana. Tunggu aku ya.. mungkin sekitar 20 menit.”
Aku mulai mengendarai Mobilku keluar dari Garasi, dan mulai melewati beberapa Blok Rumah, sebelum aku menyadari, dari sudut mataku, aku melihat seseorang melambaikan tangan ke arahku.
Aku masih mencoba Fokus mengemudi, sementara untuk beberapa menit, Otakku sedang memproses sesuatu.
Sampai tiba-tiba aku menginjak Rem dengan mendadak sampai Mobil berderit dan membuatku cukup terkejut.
Itu adalah Adam yang sedang berjalan menuju kearah Mobilku. Aku terus menatapnya sampai dia tiba di pintu.
Adam: Hai. Aku pikir kau sedang ada di rumah untuk bersantai. Hehe. Yang jelas, aku senang bisa melihatmu disini, karena baru saja aku mau ke rumahmu. Oh, ya…? Ngomong-ngomong, kau tidak melihat dimana Handponeku, mungkin saja, tertinggal di dalam Mobilmu tadi.”
Tamat
0 comments:
Post a Comment