Eyeglasses
Aku tinggal dengan nenek ku,umurnya sekitar 60 tahun tetapi dia sangat cerewet sekali dan kadang ia juga bertindak kasar padaku.
Yang menemaniku dikamar ini hanyalah boneka bayi yang ia berikan pada 10 tahun lalu, boneka ini sangat lusuh..tetapi aku senang ia memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bayi sungguhan.
Suatu hari nenekku menyuruh membersihkan gudang, uhhh..gudang ini sangat berdebu. Mau tidak mau aku harus membersihkannya walaupun aku bersin berkali-kali didalam ruangan tersebut.
Saat aku membersihkan ruangan tersebut mataku tertuju kepada sebuah box kayu yang berada dipojokan.
Dengan rasa penasaran aku membawanya ke kamarku,tentu saja setelah aku membersihkan gudang sialan itu.
Sesampainya dikamar aku membuka kotak tersebut, banyak benda didalam kotak tersebut tetapi aku lebih tertarik kepada sebuah kacamata klasik.
"Wah ternyata cocok juga dengan wajahku" pikirku dalam hati sambil bercermin,aku merasa nyaman dan aku terus menggunakan kacamata tersebut.
"Annie..aku akan pergi ke rumah paman Josh,tolong bersihkan halaman belakang!" suara nenekku dari teras rumah.
Aku mendengarnya tetapi fokus ku tertuju kepada benda-benda yang ada didalam kotak itu.
Ada sebuah buku tua dan juga beberapa botol kecil cairan yg berlabel.
"Aneh sekali" pikirku.
Setelah selesai dengan kotak tersebut dengan rasa malas aku keluar dari ruangan. Aku mendengar suara nenek sedang berbicara dengan seorang wanita.
"Nenek bukankah kau tadi pergi?" kataku tetapi kedua dari mereka tidak merespon,seolah aku tidak ada.
Aku dapat mendengar nada bicara mereka mulai tinggi dan nenek terlihat murka. Sontak ia mencabut pisau yang ada disampingnya dan menusukkan nya ke leher wanita tersebut.
Aku kaget dan berteriak hingga kacamataku terjatuh.
Tetapi semua nya kosong saat aku melihatnya lagi..
Apakah ada sesuatu dengan kacamata ini? Pikiranku semakin mengada-ada
Aku menenangkan diriku,mencoba kembali menggunakan kacamata itu.
Saat kugunakan kembali kini kulihat nenek menarik jasad wanita tersebut. Darah segar berceceran di lantai,uurrghh! Aku merasa mual.
Aku mengikutinya hingga ke halaman belakang,disitu nenek mencabut kalungnya dan kemudian menguburnya.
Aku dapat melihat semua detailnya...
Selesai mengubur jasad tersebut ku ikuti nenek kembali ke dalam rumah,dia membuat minuman dan mencampurkan beberapa tetes cairan,entahlah..aku tak tahu cairan apa itu.
Kemudian ia mengetuk pintu kamar,seorang anak kecil keluar dari ruangan tersebut dan...
Astagaaa!!
Itu adalah diriku saat masih kecil,dengan mata bengkak dan masih menangis..membukakan pintu kamar untuk sang nenek.
Aku dapat melihat nenek memeluk tubuh kecilku dan berkata...
"sudah,tidak apa-apa..ibu mu telah pergi ke tempat yang jauh,jangan takut karena disini ada aku(nenek)"
Ia memakaikan ku kalung kemudian ia menyuruhku untuk minum,beberapa saat kemudian aku pingsan.
Aku melepas kacamata ku dan tanpa kusadari air mataku telah mengalir,aku berlari ke kamarku,menangis dan membuat sebuah surat untuk nenek.
Saat pulang nenek menemukan sebuah surat kecil terlipat di meja dapurnya.
"Nenek maafkan aku harus pergi dan mungkin kita tidak bisa bertemu lagi.
Aku sangat sedih nenek...
Mengetahui semua yang terjadi sebelum ini.
Aku juga sedih...
Harus meninggalkan nenek sendirian,kelelahan..
Sebenarnya yang terjadi nenek,aku sudah tau semua nya..dan aku telah memberi arsenik pada surat ini, Lembaran surat ini lengket saat dibuka,kan?
Apakah nenek merasa lelah?
Itu karena nenek telah menghirup zat ini dan sekarang otot-otot diseluruh tubuh nenek mulai mati. Jantung nenek tak mampu lagi berdetak...
Dan nenek akan merasakan sakit yang luar biasa sebelum nenek mati.
Terimakasih nek...
Terimakasih telah memberikan kalung ibuku kepada diriku."
Disaat itu Annie hanya tersenyum melihat jasad neneknya.
Tamat
0 comments:
Post a Comment