Saturday 16 April 2016

Creepypasta Indonesia - Experience - Margorie Mc Call


Margorie Mc Call

Source : Creepypasta

Setelah berjuang melawan sejenis penyakit demam pada tahun 1705, tubuh wanita Irlandia yang bernama Margorie McCall ini akhirnya dikubur agar penyakitnya tidak menyebar. Margorie dikebumikan beserta cincin-cincin berharga yang tak dapat diambil oleh sang suami akibat pembengkakan pada jari-jemarinya. Ini menjadikan makam Margorie sasaran empuk yang sangat menguntungkan bagi para penjarah makam, mereka tak hanya akan menjual cincin-cincinya namun juga jasad wanita itu.

Benar saja, tengah malam setelah pelaksanaan upacara berkabung, seorang pencuri muncul dan mulai menggali makam Margorie yang tanahnya bahkan masih basah. Karena tak dapat melepaskan cincin dari jari si mayat, pencuri itu pun memotong jarinya. Begitu darah mengucur deras dari lukanya, mata Margorie tiba-tiba terbelalak, ia bangkit berdiri lalu menjerit keras-keras.



Setelahnya nasib si penjarah makam tak diketahui. Ada yang bilang ia mati di tempat akibat jantungan, tapi ada juga yang berkata bahwa pria itu melarikan diri sejauh-jauhnya dan tak lagi menjalani profesi sebagai perampok makam.

Margorie memanjat keluar dari liang lahatnya, kemudian berjalan pulang ke rumah. Sang suami John tengah bersama anak-anaknya ketika ia mendengar pintu diketuk. Ia berujar pada anak-anaknya, "Suara ketukan itu persis sekali dengan ketukan ibu kalian saat ia masih hidup."

Tatkala membuka pintu dan mendapati istrinya tampak sehat walafiat berdiri di sana, mengenakan gaun pemakaman, dengan darah menetes dari jari-jarinya, pria itu langsung mati di tempat karena kaget. Ia pun menempati bekas liang lahat sang istri.

Sedangkan Margorie sendiri melanjutkan hidup, menikah lagi dan memiliki beberapa anak. Ketika akhirnya ia benar-benar mati, jasadnya dikembalikan ke pemakaman yang sama yaitu Shankill Cemetery di Lurgan, Irlandia. Inilah mengapa pada batu nisan Margorie terukir kalimat,
"Hidup sekali, dikubur dua kali."

Tamat


No comments:

Post a Comment