Psychic Predictions
Source : scaryforkids
Ada seorang wanita muda yang percaya akan ramalan. Dia ingin tahu mengenai masa depannya, jadi dia mengunjungi seorang wanita peramal tua dan berharap dapat memberitahu masa depannya.
Wanita itu menjulurkan tangannya kepada peramal dan sang peramal memulai ramalannya.Dengan suara dalam, peramal itu berkata,,,
"Dalam 4 tahun ini, kau akan mendapatkan 3 nasib baik dan 1 nasib buruk."
Wanita itu pun pulang dengan berbagai pertanyaan, apakah nasib baik dan nasib buruk yang akan dialaminya nanti. Esoknya, ia pun bertemu dengan seorang pria muda tampan dan mereka pun berkencan. Wanita itu jatuh cinta pada pandangan yang pertama pada pria itu. Wanita itu berpikir inilah nasib baik pertama yang ia terima.
Dalam tahun yang sama, sang pria pun melamarnya dan tentu saja wanita muda itu menerimanya.
Orang tua mereka pun merestui pernikahan itu dan pernikahannya dihadiri oleh sanak saudara dan teman-temannya. Ia merasa sangat bahagia atas pernikahan itu dan berpikir bahwa pernikannya ini adalah nasib baik kedua yang ia terima.
Wanita itu bahagia sekali dengan pernikahnnya. Suaminya sangat kaya dan ia merasa beruntung memilikinya. Setelah menikah, ia pun hamil. Pasangan muda itu terlihat serasi seperti pasangan romantis yang menanti kelahiran bayi mereka. Wanita itu pun merasa bahwa kehamilannya adalah nasib baik ketiga yang ia terima.
Wanita itu mulai merasa khawatir. Ia telah mengalami 3 nasib baik, sedangkan ia belum mengalami nasib buruk sesuai yang diramalkan. Wanita itu tidak nyaman lagi dalam menjalani kehidupannya dan terus memikirkan tentang nasib buruknya itu. Ia pun mulai mengalami gangguan tidur.
Suatu malam, ia pun mengalami malam yang mengerikan. Dalam mimpinya ia melihat bayinya sedang tertidur dalam ranjang bayi. Tiba-tiba, sepasang tangan pucat meraih jendela kamar bayinya dan membukanya. Ia menyaksikan dalam kengerian, ketika tangan pucat itu mengambil bayinya keluar dari jendela.
Ia pun terbangun dalam keringat dingin. Jantungnya berdebar-debar. Dengan cepat ia berlari menuju kamar bayinya dan menemukan ranjang bayinya kosong. Ia pun melihat ke luar jendela dan menyaksikan dengan ngeri bayi cantiknya yang berlumuran darah.
Pasangan muda itu merasa sangat hancur atas kejadian itu. Keluarganya yang tadinya bahagia, kini berduka karena sebuah tragedi. Wanita itu merasa bahwa kejadian itu merupakan nasib buruk yang menimpanya sesuai perkataan peramal. Pasangan itu pun mencoba kuat dan melupakan kejadian mengerikan itu dan mencoba menjalani kehidupan seperti biasanya.
Suatu malam, wanita itu mengalami malam mengerikan lagi. Dalam mimpinya ia menemukan suaminya tertidur di ranjang . Tiba-tiba, sepasang tangan pucat muncul dan membawa pisau dapur besar. Tangan itu pun menusukkan pisau secara terus menerus kepada suaminya. Wanita itu menyaksikan dalam kengerian suaminya terbunuh dengan darah dimana-mana.
Ia pun terbangun dengan keringat dingin dan jantungnya berdebar-debar. Ketika ia memeriksa keadaan suaminya, ia terkejut melihat kondisi suaminya terbunuh dengan lumuran darah menggenang di ranjang dan ada pisau tertancap di dadanya.
Sekarang, wanita itu merasa sangat hancur. Kebahagiannya hancur berkeping-keping. Suami dan anaknya dibunuh oleh seorang pembunuh. Dia tidak terima dengan keadaan dan ia berpikir seharusnya hanya satu nasib buruk saja yang ia terima, bukan dua.
"Bagimana ini bisa terjadi?" pikirnya
"Pasti ramalan peramal itu salah!" ia melanjutkan
Suatu sore ia pun mendatangi kembali wanita peramal tua itu.
"Kau telah membuat ramalan yang salah!!!" ucap sang wanita marah
"Kau bilang aku akan mengalami satu nasib buruk. Aku pikir betul, karena bayiku dibunuh. namun mengapa menjadi dua? ternyata suamiku juga dibunuh!!!" lanjut wanita itu
Sang peramal melihat wanita itu sangat sedih dan ia meminta wanita itu untuk menjulurkan tangan padanya,,,
"Oh, wanita yang malang" ucap sang peramal
"Kau tidak mengerti. Aku prediksi kau mengalami 3 nasib baik yaitu bertemu pria tampan, menikah dengannya, dan memiliki anak. Dan nasib burukmu adalah hanya kau mengalami berjalan dalam tidur" lanjut sang peramal.
Tamat
No comments:
Post a Comment