Cinta
Sudah lama aku memandangi surat itu, ya, surat dari kekasihku robert. Dia berjanji akan datang tadi malam kerumahku untuk makan bersama, sekaligus merayakan pertunangan kami. Robert adalah orang yang selalu memenuhi janji, kupikir-. Janji kali ini adalah janji yang sangat fatal jika diingkari, tak lucu rasanya jika dia tidak datang ke pertunangannya tanpa alasan, bahkan dia tidak memberikan sms balasan ketika aku bertanya alasannya.
"Din, sudahlah" seseorang menepukku, "dia tidak akan memenuhi janjinya" lanjutnya.
"dia memang lelaki pembohong" jawabku.
dari pintu diujung ruangan, seorang datang, -- wanita bertubuh kurus tinggi, dengan rok hitam dan blazer motif,
"Ayo, pemakamannya akan diadakan satu jam lagi, kita harus bergegas"
2. DIBAWAH REMBULAN
Malam ini sangat indah, ditemani sinar rembulan yang sedikit menyembul dibalik awan, tempat ini menjadi tempat paling romantis untuk berduaan dengan kekasih.
Aku sendiri sedang menunggu kekasihku, sudah hampir 1 jam lamanya, entahlah, aku masih bisa bersabar.
Seseorang mengirimkan sms, namun tepat saat aku membukanya, nampak seseorang dari kejauhan mendekat, karena tempat ini yang memang hanya disinari rembulan, wajahnya nampak samar.
"Sayang maaf aku terlambat, ayo duduk, aku membawakanmu roti hangat dan wine" Dia berkata sembari mengeluarkan bungkusan roti dan botol wine ukuran sedang. Suaranya serak seperti sedang batuk.
"Sayangku, aku hampir lupa. Kejutan untukmu tertinggal dimobil. Aku akan mengambilnya sebentar, tunggu disini ya, sayang" Kataku terkekeh sembari melangkah setengah berlari menuju mobil.
Kenyataannya adalah :
Tidak ada kejutan didalam mobil, aku hanya mengelabuinya untuk bisa melarikan diri dari seseorang tadi.
Kekasihku telah dibunuh olehnya.
Dan kini dia mengincarku.
Tepat sebelum pacarku meninggal, sms terakhirnya telah terkirim ke hp ku.
"sayang, lari, ada orang jahat yang akan membunuhmu. aku tak bercanda, aku cinta kamu, selamat tinggal"
Dan dia memang bukan orang yang suka bercanda.
3. TELEPON
"Hai sayangkuuu"
"Hai jugaaa"
"Kamu lagi apa?"
"Lagi ngeliatin orang nangis, kamu?"
"ih kok gitu? aku lagi duduk dipojokan, disekitarku banyak orang dan suasananya ramai banget jadi aku agak menyingkir"
"Nanda..." mama memanggilku, "siapa yang kamu telpon?"
"eh mama, biasalah maaa, Ali nih, udah 2 hari dia gak telpon coba, akhirnya aku yang telpon hehe"
"kamu bisa nggak sih buat nggak gangguin dia terus? gakusah telpon dia lagi bisa kan?"
"nggak lah mah dia kan pacar aku! mamah jangan bilang gitu dong
"liat deh itu tulisannya apa?" mamahku menunjuk sesuatu.
"Ali Rizki , lahir 5 Agustus 1996, wafat 2 September 2015" kataku.
Kemudian aku menangis. Sejadi-jadinya.
Tamat
Creepypasta Indonesia (fb)
0 comments:
Post a Comment