Saturday 15 August 2015

Creepypasta Indonesia - Experience - Hunter

Hunter


Aku adalah seorang pemburu yang hebat, atau mungkin Jenius. Beberapa orang mengatakan aku sombong atau apalah, tapi aku tidak pernah memperdulikanya. Setidaknya lihatlah, Foto-fotoku.

bagaimana aku menklukkan Beruang Grizzly, atau Chetah di Afrika.

Mungkin itu kejam, tapi aku bukan pemburu illegal yang hanya mengambil keuntungan dari apa yang mereka buruh. Aku ikut dalam Zona Deploger, sebuah perkumpulan permburu yang legal (Resmi).

Jadi—berburu itu adalah hoby, murni sebuah hoby, seperti kau memancing atau kau berkebun, itu hoby bukan. 
Beberapa bulan yang lalu, aku mendapatkan sebuah email dari kenalanku, dia mengundangku untuk ikut berburu di sebuah Festifal resmi, dan ini di adakan 1 tahun sekali, dia bilang ‘aku harus ikut, bila kau memang mencintai hoby ini’ 

Ku pikirkan tawaranya, aku tidak perduli dengan hadiah uang 10 ribu dollar atau ‘kau boleh membawa hasil buruanmu untuk di pajang di ruang tamu’ namun mengingat aku cukup sibuk dengan pekerjaanku.

Temanku terus menerus membujukku, dan akhirnya dia berhasil. Aku menyerahkan surat cuti untuk beberapa minggu, dan berangkat bersama temanku.

Dia menjelaskan, bahwa ini adalah festifal yang hebat, tidak semua orang bisa bergabung, dan alasan kenapa aku bisa bergabung karena temanku sudah mengurusnya. Aku sedikit senang saat dia mengatakan sudah mengurusnya, mengingat aku benci—hal-hal yang bersifat rumit, bagaimanapun meskipun ini Legal namun aku tidak begitu suka berurusan dengan kau tahu. Pemerintah atau intansi yang korup. Mereka selalu meminta tips bung, sekalipun ini Resmi.

Aku berhenti di sebuah dermaga. Ada sebuah kapal besar, temanku sedang memarkirkan mobil. 

“Mungkin sebuah pulau.” Kataku dalam hati, ‘aku kurang persiapan untuk naik sebuah kapal’ aku masih membatin.

Temanku menghampiriku kemudian membawaku menuju salah satu tempat, “tidak naikke kapal?” kataku bingung.

“Tidak! Tidak! Tidak! Bukan kapal.” Katanya.
Aku melihat banyak orang mengenakan topi, kaca mata hitam dan alat berburu lengkap, aku menatap mereka, dan salah satu dari mereka tersenyum menyambut kami. 

“Oh senang sekali anda bisa bergabung:” katanya. “jadi—kita sudah sepakat!!” katanya lagi.

Aku menatap temanku, dan dia mengangguk. “tentu saja. Aku sudah mentransfer uangnya.” Kata temanku.

“Apa? Uang? “ aku tidak mengerti. Temanku menjelaskan dia sudah mengurus semuanya. 

“jadi. Akan kita mulai sebentar lagi. 10 menit lagi” kata pria itu kemudian meninggalkan kami. 

“bisa kau jelaskan “ kataku menatap temanku. 

“nanti saja. Kau juga akan mengerti” 

Semua orang berkumpul, dan membagi-bagikan walkie Talkie, mereka memberiku satu. Setelah semua itu, aku masih bingung apa yang kami lakukan di dermaga. Jadi—aku bertanya pada temanku.

“Hei. Kita berburu disini” katanya. “ada makhluk yang sangat buas disini. Dia lebih kuat, lebih lincah dari beruang Grizzly, meskipun bertubuh kecil. Tapi—dia sangat pintar. Jadi. Berhati-hatilah.”

Aku memikirkan, mungkin ada binatang yang lepas dari kandang dan kini kami harus memburunya. Soal uang yang tadi di bicarakan adalah kemungkinan harga binatang ini, jadi ini resmi—kami memburu dan membunuhnya, dan mereka mendapat uangnya. Kami puas dengan hoby berburu kami, dan mereka puas dengan uang kami.

Temanku juga mengatakan semua orang disini adalah pemburu yang hebat.” Menarik.” Pikirku.

Aku mulai berjalan dan berpisah dengan semuanya. Aku melewati beberapa Cargo besar, dan mencari dimana binatang biasa bersembunyi. Saat itu pukul 12 malam tepat, saat temanku menghubungiku dari wallkie talkie miliknya.

“Drew. Kau ingat saat aku menjelaskan apa yang kita buru ini, “

“ya” kataku.

“dia pintar, cerdas, dan kuat!! Dia tidak sama dengan buruanmu selama ini. Jadi—ku harap kau harus waspada”

Aku mengernyitkan dahi, “Ayolah. Seperti baru mengenalku saja. Kau tahu kan aku pemburu yang hebat!!”

“justru itu” kata temanku. “Sekarang. Kau lah yang menjadi buruan kami. Jadi—bersiaplah. Teman.”

Tamat

No comments:

Post a Comment