Friday 25 September 2015

Creepypasta Indonesia - Experience - Survive


Survive

“Astaga!! Sialan.. keparat!! Kenapa aku harus terjebak disini” 

“Kalau saja aku mendengar apa yang mereka katakan tentang tempat ini, demi tuhan.. aku tidak akan pernah ikut!!“

“Sampah!! Berengsek!!“ aku terus mengumpat sepanjang perjalanan, sejujurnya aku tidak tahu kenapa aku seperti ini, kenapa aku begitu marah, selalu marah lebih tepatnya setelah menginjak tempat terkutuk ini..

Ku kencangkan jaket tebalku, aku masih berjalan di tanah lembek yang melihatnya saja sudah membuatku pusing tujuh keliling, aku melangkah dengan hati-hati, selain tanahnya yang lembek dan licin, kau harus bisa meraih bebatuan agar kau tidak tergelincir.. 

Ku kenakan topi tebal untuk melindungi batok kepalaku, aku harus tetap waras, itu yang terpenting disini, karena bila kau kehilangan akal sehatmu sedetik saja di tempat ini.. kau berakhir. Aku tahu apa yang kau pikirkan.. kenapa? Karena aku sudah melihatnya sendiri.. manusia-manusia yang berubah menjadi sinting setelah menginjak tempat ini..

“Oh astaga!!” “sumpah, aku sangat lapaaarr!!” perutku terus bergemuruh di sepanjang perjalanan, terakhir kali aku makan itu 3 hari yang lalu, itu pun bila perhitunganku benar tentang waktu.. sumpah, aku tidak mebesar-besarkan keadaanku, tempat ini, maksudku apa yang ada disini, kau tidak akan bisa mengenali waktu, apakah kau berpikir tentang jam tangan.. itu tidak berguna di tempat sialan ini.. percayalah. Sekarang, aku harus mengambil jatah makanku yang jaraknya bermil-mil atau berjam-jam, itu pun bila aku beruntung menemukanya..

Aku terus berjalan, dan angin semakin lama semakin kencang.. aku harus menutupi wajahku agar angin tidak mengaburkan mataku, ketika aku melewati beberapa bebatuan kasar di depanku.. akhirnya aku melihatnya.. aku mendekatinya dengan tergopoh-gopoh namun ternyata aku salah mengiranya, itu adalah seorang wanita yang merintih kesakitan..

“kau tidak apa-apa nona?” kataku sembari mengamati wajah putih cantik dengan rambut pirang panjang.
“Yah. Tapi sepertinya kakiku sudah mati rasa.. astaga!! Tuan bisakah kau meluruskanya sebentar, kami baru saja terjatuh” 

Wajah wanita itu menunjukkan ekspresi ketakutan dan ngeri sembari melihatku dengan wajah memelas, 
“tentu saja.“ Kataku, “ada yang lain disini.. maksudku kelompokmu.. dimana mereka ” 

Dia berbicara dengan nafas tersengal-sengal ” yang lain.. entahlah. Kami terpisah, hanya ada aku dan kekasihku.. ya.. dia pasti jatuh tidak jauh dari sini.“ Wajah wanita itu melihat sekeliling..

“baiklah.“ Kataku menenangkan “tunggu disini sebentar.. dan usahakan kakimu tetap lurus, itu bagus untuk peredaran darahmu“

Aku kembali bergerak, kali ini wajahku lebih fokus melihat kesana kemari.. sampai aku melihatnya, seseorang yang terkapar di atas gumpalan lembut, aku mendekatinya, ku lihat seksama.. ku rasakan urat nadinya, detak jantungnya, namun sayang sekali.. dia sudah tewas.

Aku kembali pada wanita itu dan menjelaskan semuanya.. awalnya dia menangis keras dan aku membiarkanya, dan saat dia sudah bisa menerima semuanya—lebih tepatnya setelah aku mengatakan bahwa tempat ini bukanlah tempat yang indah seperti yang kau pikirkan sebe;lumnya, karena aku juga sama seperti dirinya sebelumnya. Wanita itu membantuku membawa mayat kekasihnya menuju ke perkemahanku, tepatnya di dalam sebuah goa, aku menjelaskan pada teman baruku ini bahwa untuk tetap hidup kau harus bisa survive, apapun yang terjadi..

Aku dan teman baruku duduk di depan api unggun, aku melihatnya masih dengan ekspresi wajah sedih, aku yakin dia belum bisa menerima semuanya.. jadi aku melangkah masuk dan mengatakan aku akan kembali.

Aku kembali dengan bongkahan daging asap setengah matang.. 

Ku letakkan daging itu di atas bebatuan, sedangkan aku mempersiapkan api untuk memasaknya.. tanpa pikir panjang wanita itu membantuku, dia mmepersiapkan dagingnya, kemudian meletakkan daging-daging itu di atas perapian.. dia melirikku beberapa kali dan menjelaskan dia adalah pemasak daging yang handal, namun aku terkekeh melihatnya. Seandainya dia tahu, daging apa yang akan dia masak ini, aku yakin senyumanya akan memudar... namun, aku tidak menjelaskan detailnya, aku ingin akhir yang membuatnya tercengang lalu aku bisa tahu apa yang akan terjadi sebelumnya, semacam cerita yang berakhir dengan akhir plot twist.

Setelah daging matang, aku dan teman baruku ini, tepatnya wanita ini menyantap daging itu dengan lahap.. hingga akhirnya dia mulai bertanya. “aku tidak tahu disini ada daging.. daging apa yang kita makan ini? Rusa kutub, musang musim dingin atau apa??“ dia menatapku sembari tersenyum.

“Inilah akhirnya“ batinku “Plot Twistnya‘(akhir yang akan mengejutkanya)“

“Hm. Disini tidak ada rusa kutub non, tapi ku harap kau suka dengan sajian dagingnya.. aku ingin minta maaf sebelumnya, ini adalah daging kekasihmu“ kataku dengan wajah hambar, mataku melirik mata wanita ini.. “ini dia.. aku yakin dia akan muntah“ batinku, tanganku meraih pisau di sabukku, kalau-kalau wanita ini menjadi gila karena ucapanku jadi dia bisa segera ku tikam..

“Oh“ katanya tidak terkejut, “aku tadi yakin kau tidak akan mengatakanya, padahal sebelumnya.. aku berharap kau mau membohongiku atau setidaknya menciptakan drama yang bagus agar aku sedikit terhibur“ dia menatapku dengan melumat lembut bibirnya.

“kau tidak terkejut??“ sekarang aku yang terkejut.

“terkejut? Untuk apa.. ini Everest. Tidak semua orang bisa selamat sampai di atas gunung lalu kembali ke bawah dengan senyuman di bibir, aku yakin saat aku mendengar nama Everest aku sudah tahu itu adalah kuburan berkedok gunung. Maksudku, saat kau mengatakan tentang Survive, aku tahu.. tidak banyak pilihan makanan untuk bertahan hidup. Jadi, saat kau memintaku membawa mayat kekasihku, aku tahu.. kita akan menyantapnya agar kita bisa tetap survive. Percayalah.. aku pernah terjebak seperti ini sebelumnya, hanya saja.. dulu aku beruntung masih bisa selamat.“ Bibirnya terkatup menatapku, “ku harap kau hanya memotong beberapa bagian yang bagus untuk tetap di sisakan.. nanti“ 

Aku merunduk menatap api di perapian.. lalu bergumam dalam hatiku. “Seharusnya aku membunuh wanita ini tadi, aku pikir dia bisa menjadi cadangan makanan hidupku nanti, dan lihat sekarang.. dia jadi terlihat seperti yang jahat di cerita ini. Oh ya ampun. Terjebak di Gunung Everest dengan wanita yang ternyata lebih tahu arti bertahan hidup. Ya, seharusnya aku tahu, ini benar-benar plot Twist bagiku ”

”hanya tinggal menunggu.. dia yang jadi hidangan daging asap, atau aku yang jadi santapan akhir. Benar benar Plot Twist ” 


Tamat

Creepypasta Indonesia - SCP - 046 - "Predatory" Holly Bush


SCP - 046 - "Predatory" Holly Bush

Item #: SCP-046

Object Class: Euclid

Special Containment Procedures: 

Lahan yang mengelilingi tempat tumbuh SCP-046 telah dibeli dan dikelilingi oleh sistem keamanan berlapis, termasuk pagar pengaman, barikade, dan perangkap mematikan. Berbagai tanda yang menandakan lahan tersebut sebagai properti pribadi harus dipajang dengan cara semenyolok mungkin. Area tersebut harus dijaga dengan ketat sepanjang waktu untuk mencegah masyarakat sipil mendekati SCP-046. Semua personel yang bekerja di sekitar atau di dalam radius 50 km dari SCP-046 harus melalui tes kesehatan ketat untuk memastikan tidak ada penyakit yang berpotensi mematikan. Pemeriksaan kesehatan mental juga harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada personel yang memiliki indikasi melakukan tindakan yang menyakiti diri sendiri diijinkan masuk ke dalam radius 50 km tersebut. Setiap personel yang terluka harus dievakuasi ke rumah sakit yang berada di luar zona 50 km dari tempat tumbuh SCP-046. Semua tumbuhan yang berada di sekeliling SCP-046 harus dimusnahkan, dan hewan yang mencoba mendekati SCP-046 harus dibunuh sebelum mencapai perimeter luar.

Tiap personel yang menunjukkan minat berlebih terhadap SCP-046, atau berniat pergi ke area dekat SCP-046, harus melalui pemeriksaan kesehatan ketat. Semua modifikasi terkait prosedur di atas harus disetujui oleh pemimpin O5 sebelum ditambahkan ke dalam dokumen. Setiap personel yang mencoba melakukan perubahan pada prosedur tanpa melalui ijin resmi akan dimutasi dan dipindah-tugaskan.

Deskripsi:

SCP-046 adalah kumpulan besar tumbuhan predator yang tumbuh di area barat laut Kentucky. SCP-046 terdiri dari dua bagian: SCP-046-1 adalah kumpulan besar vegetasi yang sebagian besar terdiri dari tanaman khas wilayah tersebut, termasuk Quercus alba, Ilex aquifolium, dan Lonicera sempervirens, walaupun beberapa jenis tanaman lain juga ada dalam jumlah kecil. SCP-046-2 adalah lahan yang mengelilingi SCP-046-1, yang membentang dalam bentuk lingkaran berjarak sekitar 20 meter dari pusatnya, dan merupakan area makan SCP-046. SCP-046 mampu menarik mangsa dalam radius 50 km di sekitarnya menggunakan senjata halusinogenik. Setiap evakuasi personel harus dilakukan di luar radius ini untuk menghindari efek SCP-046.

Hewan dan manusia yang menderita cedera fisik atau penyakit fatal, atau mereka yang memiliki gangguan psikologis yang mengakibatkan dorongan untuk menyakiti diri sendiri, akan merasakan dorongan kuat untuk datang ke SCP-046-2 dan berbaring dalam posisi meringkuk menghadap SCP-046-1. 

Setiap makhluk atau individu yang berbaring ini akan segera diserang oleh kombinasi kuat antara organisme saprophytic dan infeksi oportunis, termasuk beberapa jenis organisme tahan metisilin seperti Staphylococcus aureus (MRSA), yang diketahui dapat menyebabkan necrotizing fasciitis, dan dikenal juga sebagai "bakteri pemakan daging." Ini ada di dalam spora jamur yang mirip dengan Stachybotrys chartarum ("jamur hitam"), yang akan meracuni mangsa serta mengakibatkan kelumpuhan. 

Akhirnya, mangsa akan dikonsumsi oleh beberapa spesies serangga tak dikenal yang muncul dari dalam SCP-046-1. SCP-046 nampaknya menyerap nutrisi dari proses pencernaan terhadap mangsa-mangsa ini, terutama yang berukuran besar seperti manusa. Tidak diketahui apakah SCP-046 bisa tumbuh besar, sehingga beberapa tindakan telah dilakukan untuk memastikan bahwa SCP-046 tak akan mendapat mangsa sampai informasi lebih rinci tentangnya bisa diperoleh. Tindakan-tindakan ini termasuk memusnahkan atau membunuh makhluk dan individu manapun yang mendekati SCP-046, dan memindahkan bangkai atau mayat mereka ke tempat lain.

Addendum 046-A:

Tindakan penyelidikan terhadap efek potensial yang diakibatkan oleh memori terhadap SCP-046 sedang dilakukan, terkait adanya efek-efek anomali yang ditunjukkan beberapa personel terkait SCP-046. Akses ke Dokumen 046-07 terlarang kecuali untuk personel dari Level 4 dan seterusnya.

Tamat

Thursday 24 September 2015

Creepypasta Indonesia - Experience - 33 Driver's Licenses


33 Driver's Licenses

Aku menemukan kotak perkakas itu saat sedang main petak umpet. Waktu itu, aku sedang bersembunyi di lemari yang dibangun ayahku di garasi, dan setelah duduk selama 15 menit, aku jadi penasaran dan membuka kotak itu. Di dasar kotak perkakas tua itu, ada sesuatu yang tertutup macam-macam sampah.

Ternyata sebuah kotak kayu kecil, terbuat dari kayu dan dicat hitam. Kotak itu ada kuncinya, tapi mungkin karena terburu-buru, ayahku nampaknya lupa menekan kuncinya sampai benar-benar masuk ke dalam lubangnya, jadi aku bisa membukanya.

Di dalamnya ada banyak sekali SIM. Semuanya milik wanita muda. Mereka cantik-cantik, dan tinggal di negara bagian yang berbeda. Itu saja isinya. Aku lalu bergegas mencari nama wanita-wanita tersebut lewat Google, dan semuanya ternyata dinyatakan hilang.

Aku mengorek-ngorek isi kotak itu, menghitung semua SIM di dalamnya, dan aku berhenti menghitung setelah 33 SIM, dimana aku menemukan amplop putih di dasar kotak. Di dalam amplop itu ada 33 lembar foto buram, nampaknya dicetak dari printer kuno kami di ruang keluarga lantai dua. Setelah melihat tiap foto itu, aku seketika tahu bahwa 33 wanita yang hilang tersebut tak akan pernah ditemukan hidup-hidup, atau setidaknya tidak akan ditemukan utuh kecuali jika sudah terdiri dari 3 atau 4 potongan tubuh.

Aku buru-buru mengembalikan tiap foto dan SIM itu ke dalam kotak sesuai dengan posisi aslinya. Aku menekan kuncinya sampai hanya separuh, seperti keadaan sebelumnya, dan kukembalikan kotak perkakas itu serapi mungkin. Aku bilang pada adikku bahwa aku ingin berhenti main petak umpet, sebelum masuk ke rumah. Sebelum melalui pintu, aku sempat melihat sebotol racun tikus di garasi.

Selama 3 minggu berikutnya, aku menaruh sedikit racun tikus di dalam makanan ayahku. Setiap kali ibuku harus bekerja shift malam di rumah sakit dan aku kebagian tugas memasak, aku selalu memastikan untuk memasukkan racun tikus ke makanan ayahku. Aku juga memasukkan sedikit baking soda ke makananku dan adikku, sehingga adikku akan mengeluh makanannya juga tidak enak, dan aku tak akan dicurigai apapun kecuali hanya bahwa aku koki yang buruk. Ayahku, terpujilah dia, selalu memakan masakanku sampai habis. Aku terkadang mengecek kotak perkakas itu dan melihat 33 foto wanita malang itu, agar tetap tabah melakukan ini. 

Ibu dan adikku sangat sedih ketika ayahku meninggal. Aku juga sebisa mungkin berakting; aku bahkan menangis. Tapi, aku tidak menangisinya, melainkan menangisi 33 wanita malang itu.

Beberapa bulan kemudian, aku memutuskan untuk menyingkirkan barang bukti. Aku berniat mengirimkan foto-foto dan SIM tersebut ke kantor polisi di negara bagian yang berbeda, sehingga keluarga wanita-wanita tersebut setidaknya bisa mengetahui nasib mereka.

Akan tetapi, aku menjerit histeris ketika melihat bahwa kini, di dalam kotak itu, ada 35 lembar foto dan SIM.

Tamat

Creepypasta Indonesia - Experience - Video Chat


Video Chat

Suatu hari, ketika aku pulang dari sekolah, aku menemukan sebuah catatan dari orang tuaku yang mengatakan bahwa mereka telah pergi keluar dan tidak akan kembali sampai akhir pekan. Aku tidak punya banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, jadi aku pergi ke kamarku dan membuka laptopku. Setelah browsing internet selama beberapa menit, aku mulai bosan dan mulai mencari situs untuk melakukan video chat.

Bertemu dengan beberapa orang aneh dan tidak berguna, aku mencoba untuk menemukan seseorang yang aku bisa ajak untuk melakukan percakapan yang seru. Ketika aku hendak menyerah, ada seorang gadis cantik muncul di layar.

Dia tampak seperti sedang menangis dan dia meletakan tangan didepan mulutnya, seolah-olah dia sedang berusaha untuk menjaga dirinya untuk tidak membuat kebisingan. Ketika aku melihat lebih dekat, aku bisa melihat ketakutan di matanya.

Dia mulai mengetik ...

Stranger 1: Tolong bantu aku!

Stranger 2: Apa yang terjadi? 
Stranger 1: Cepat panggil polisi! 
Stranger 2: Apa? Mengapa?

Stranger 1: Ada orang asing di rumahku. 
Stranger 2: Apakah ini semacam lelucon? 
Stranger 1: BUKAN! Cepat,kau harus membantu aku!

Stranger 2: OK OK.. Aku akan membantu Anda. 
Stranger 1: Cepat panggil polisi untuk datang kerumahku!

Stranger 2: Mengapa kau tidak menelpon mereka sendiri?

Stranger 1: Ponselku mati. Aku sendirian.Seseorang masuk ke rumahku. Aku mendengar dia datang menaiki tangga jadi aku bersembunyi di dalam lemari. Aku sedang menggunakan laptop saat itu. Halaman pertama yang terbuka adalah chatroom ini. Kau adalah orang pertama yang terhubung kepadaku. Cepatlah, Kau harus percaya padaku! 
Stranger 2: Apakah kau yakin ini bukan lelucon?

Stranger 1: Aku serius.

Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan.Semua hal ini bisa saja adalah sebuah lelucon. Tetapi, bagaimana jika gadis ini benar-benar membutuhkan bantuan ku? Aku tidak bisa hanya mengabaikannya. Aku memutuskan bahwa tidak ada lagi yang bisa saya lakukan.Aku harus menelepon polisi.

Stranger 2: OK aku akan memanggil polisi untukmu. Berikan aku nama dan alamatmu. 
Stranger 1: Namaku Linda. Alamatku adalah ...

Sementara dia sedang mengetik, aku sudah menghubungi layanan darurat di ponselku.Ketika aku melihat alamat yang dia kirimkan, ponselku tergelincir dari jari-jari ku dan pecah di lantai.

Itu adalah alamatku. 
Aku merasa ketakutan dan gemetar.

Aku hanya dapat duduk di sana, menatap gambar gadis itu di webcam. Matanya memohon kepadaku, memohon kepadaku untuk membantunya. Air mata mengalir di pipinya.

Perlahan-lahan, aku menoleh dan menatap lemari di sebelah tempat tidurku. 
Jantungku berdetak cepat. Keringat dingin turun dari dahiku.

Dengan tangan gemetar, aku mengambil laptop ku dan mendekati lemari. Lantai tiba-tiba berderit ketika aku sudah berada didekat lemari. Dalam video chat, aku bisa melihat gadis itu tiba-tiba tersentak seakan dia mendengar sesuatu. Dia menutup mulutnya, menggigil ketakutan.

Aku mengulurkan tangan kiriku dan meraih pegangan pintu lemari. Gadis itu masih dalam video chat, gemetar dan menangis.

Mencengkeram pegangan lemari itu dengan erat, dalam satu gerakan cepat, aku menarik pintu lemari itu hingga terbuka. 

Dari dalam lemari, aku mendengar jeritan ketakutan. Tetapi lemari itu kosong. Ketika aku melihat kembali pada layar laptopku, gadis itu terputus dari video chat.

Seluruh kejadian membuatku tercengang sehingga aku tidak bisa tinggal di kamar tidurku begitu lama. Aku pergi tidur di sofa di lantai bawah.

Keesokan paginya, orang tuaku telah kembali. Aku mengatakan kepada orang tuaku apa yang telah terjadi. Ibuku hanya menertawakannya, tapi ayahku sangat penasaran. Ia mengatakan ia akan menanyakan hal itu kepada para tetangga.

Apa yang dia dapat sangat membuatku ketakutan. 
Bertahun-tahun sebelumnya, telah ada sebuah keluarga yang tinggal di rumah yang sekarang keluargaku tempati. Seorang pria, istrinya dan putri remaja mereka. Suatu malam, ketika orang tua sang gadis pergi keluar, penyusup tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Ketika sang orang tua pulang, mereka menemukan putri mereka di lemari kamar tidur.

Dia telah ditikam sampai mati.

Pembunuhnya tidak pernah ditemukan.

Dan nama korbannya adalah Linda ...


Tamat

Creepypasta Indonesia - Experience - Do you Want to Play


Do you Want to Play

Aku mengenalnya saat di pesta tahun baru. Ya, aku ingat.. walaupun samar-samar, namun aku adalah pengingat yang hebat. Seperti kemarin saja, dia begitu mempesona saat itu, sementara aku memandangnya dengan salah tingkah, mengenggam segelas bir yang bahkan tidak pernah ku minum sebelumnya, saat itu.. aku benar-benar mabuk kepayang kepadanya, pria tinggi dengan senyuman menawan. Dia datang kepadaku layaknya pria yang hebat, lalu sedikit rayuan dan aku harus mengakui.. “aku jatuh cinta kepadanya”. Namanya Dean Arthur, pria mapan dengan pekerjaan tetap sebagai usahawan muda, (itu yang dia bilang kepadaku) , setelah semua rentetan perhatian yang dia berikan kepadaku.. aku harus mengakuinya, aku benar-benar mencintainya.

4 bulan setelah kejadian itu, Dean melamarku.. aku harus diam untuk tidak percaya sebelum melihat cincin indah itu melingkar di tanganku. Dean benar-benar menjadi pria impianku. Tampan, mapan dan begitu romantis, tidak ada yang membuatku lebih bahagia saat bersamanya, bahkan aku berani bersumpah, mungkin Dean adalah pria paling di idamankan para gadis.

Pernikahan kami berjalan sangat indah, kami mengundang banyak teman, keluarga dan berbagai hadiah berdatangan pada kami, Dean menciumku di bawah bunga mawar bermekaran, di saksikan banyak orang.. seperti mimpi. Dean adalah pria terbaik yang berhasil ku temukan.

Satu bulan setelah pernikahan, Dean tetap menjadi pria yang romantis. Tiap aku akan tidur, dia akan mengcup keningku, membenarkan selimutku kemudian membisikkan kalimat cinta yang indah, lalu ketika hari sudah berganti—dia akan duduk di ujung ranjang, memandangku lalu berujar kepadaku “aku ingin menjadi pria pertama yang selalu kau lihat saat terbangun” terkadang romantismenya terlalu berlebihan namun tetap saja itu semua sangat indah dan aku suka..

Namun, semua tampaknya mulai berubah saat berita itu muncul. Aku harus menerima bahwa terjadi gejolak ekonomi global dan membuat perusahaan Dean jatuh, sebagai seorang isteri.. aku berusaha mendampinginya, menyemangatinya.. namun aku tahu, Dean lebih murung dari biasanya.

Kami memutuskan pindah ke rumah yang lebih kecil, sederhana dan biasa, namun aku tidak akan mengeluh tentang itu, bagiku apapun yang terjadi pada kami, Dean tetap adalah suamiku dan aku selalu mendampinginya. Awalnya ku pikir semua akan kembali menjadi baik, Dean akan bisa melewati masa sulit seperti ini.. namun aku salah, tidak ada lagi hal romantis, tidak ada kecupan selamat tidur, tidak ada ucapan selamat pagi dengan senyuman manis, tidak ada..

Dean lebih banyak murung dan menenggak banyak minuman keras, aku berusaha menasehatinya namun dia hanya memandangku lalu menenggak lagi di depanku, seolah-olah dia sengaja memancingku. Aku masih mencoba mengerti, kenapa Dean seperti ini.. dia pasti frustasi dengan keadaan baru ini.

Semakin hari, Dean semakin berubah.. tidak ada lagi pria mempesona yang lembut, sekarang Dean benar-benar menjadi pria muram, rambut acak-acak’an, jambang di biarkan tumbuh liar di dagu, dan memilih tidur di sofa sementara aku berbaring di ranjang.. kau pikir aku akan muak dengan sikapnya?? Tidak.. aku tetap menjadi isteri yang baik, aku percaya masih ada kebaikan di dalam dirinya.

Siang itu, aku mendengar Dean berteriak.. dan aku langsung menghampirinya yang berdiri di depan lemari es, memandangku sengit kemudian berujar dengan nada kasar “Dimana Birku dasar kau sundal??“

Aku tidak pernah mendengar Dean memanggilku seperti itu, aku hanya mencoba untuk sabar lalu menjelaskan bila aku tidak membeli Bir lagi, tidak ada Bir sekarang atau nanti. Tidak akan ada. Bir hanya akan menghabiskan uang di bank tanpa ada hasilnya, namun Dean tidak terima, dia menghampiriku, menarik paksa rambut panjangku, lalu melemparku hingga aku harus menabrak meja dengan rusuk membentur keras, dan membuatku harus tidak sadarkan diri untuk beberapa detik.. aku memandangnya dengan wajah iba, berharap dia khilaf dan meminta maaf beberapa saat kemudian, namun Dean tidak melakukanya.. dia melewatiku dengan pesona wajah jijik.

Semakin hari— dan bertambah hari Dean semakin jauh lebih buruk, dia selalu menamparku saat kesal, bukan karena kesal kepadaku, namun kesal karena team sepak bola kesayangnya kalah, kadang dia sengaja memecahkan piring atau gelas, apapun agar aku membersihkanya, yang lebih buruk, dia pernah memukuliku layaknya pria yang memiliki ukuran yang sama denganya, intinya aku selalu berakhir dengan wajah lebam dan rasa nyeri yang berlebihan.. kau pikir aku akan melaporkan suamiku.. tidak!! Aku adalah isteri yang baik.. jadi aku tetap akan mendampinginya.

Setiap hari pagi dan malam, aku selalu menghidangkan segelas kopi untuk menggantikan Bir, awalnya dia tidak suka dan menendang badanku hingga aku terjorok ke lantai.. namun perlahan-lahan dia mulai menyukainya, bukan menyukai sebenarnya, mungkin lebih tepatnya terpaksa atau dia sudah lelah menghukum atau menghajarku karena meskipun dia pernah menghajarku tapat di wajah dan aku tetap saja membuat kopi untuknya mungkin akhirnya dia menyerah, dia mulai terbiasa dengan kopi buatanku, dan aku masih menjadi isterinya dan mengurus segalanya, mempersiapkan makanan hari ini.. memberikan selimut saat dia tertidur di sofa. yang jelas, aku tetap isterinya. 

Sudah 2 tahun aku hidup seperti ini, sementara Dean menjadi pengangguran. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di depan Tv sementara aku bekerja paruh waktu, aku masih rutin membuatkanya kopi sebelum bekerja, terkadang saat aku pulang bekerja Dean akan sangat marah bila aku belum membuatkan dia kopi untuknya.. jadi dia akan menamparku, menendangku, memukuliku.. bahkan sekali—dua kali dia menghantamkan kepalaku ke tembok atau mencekikku liar, mungkin kau berpikir aku adalah wanita gila yang masih bertahan dengan pria seperti ini.. namun buktinya aku tetap bertahan, saat Dean melakukan penyiksaan itu yang dia sebut dengan (istilah-) permainanya.. aku berusaha tidak menangis, Dean akan memperlakukanku lebih keji kalau aku menangis, jadi hari ini setelah Dean menghantamkan kepalaku di almari, aku berusaha menahan agar tidak ada satu tetespun air mata mengalir, lalu aku bergerak ke dapur dan membuatkanya kopi..

Keesokan paginya, aku terbangun karena Dean berteriak seperti memanggilku namun kalimatnya tidak jelas, jadi aku bergegas menemuinya yang terbaring di atas sofa memandangku. “kau memanggilku sayang?“ kataku kepadanya.

Dia menatapku dan berbicara namun aksen kalimatnya tidak jelas.

“kau tidak apa-apa??“ kataku mulai khawatir, wajahnya tampak pucat dengan jambang lebat di sekitar bibirnya, matanya merah seperti baru saja menangis, nafasnya tampak tidak teratur namun dia tetap terjaga melihatku. Aku menggotongnya menuju kamar agar dia lebih nyaman, aku masih memandangnya bingung.. Dean masih berusaha berbicara kepadaku, kalimatnya masih tidak jelas, aku tidak mengerti satu kalimatpun yang keluar dari bibirnya, aku semakin khawatir, ketika aku akan menuju dapur tiba-tiba Dean berteriak dengan sangat keras kepadaku sampai aku berbalik memandangnya... “DASAR KAU JA*ANG SUNDAL“

Saat itu, aku langsung berjalan kepadanya kemudian duduk di sampingnya.. aku yakin, itu adalah kalimat paling jelas yang pernah ku dengar, jadi aku mulai menceritakan kepadanya tentang kisahku—yang bertemu dengan Pangeran hidupku.

“ Kau tahu sayang!! Dulu aku mengenal seorang pria hebat yang sangat ku cintai, mungkin masih ku cintai.. aku dan dia hidup seperti di negeri mimpi. Indah dan menyenangkan, namun semua itu hanya untuk waktu yang singkat dan kini semuanya berubah seperti mimpi buruk, tepatnya.. saat badai bergelagar.. kau selalu menamparku bahkan untuk kesalahan yang tidak ku lakukan, kau juga akan memukulku, menghajarku atau mencekik liar leherku, lalu aku akan menjadi isteri yang baik dengan menerima semua itu.. kau benar sayang, aku memang isteri yang baik.. mungkin aku terlalu idiot atau bodoh atau tolol atau apapun itu, sampai kenapa aku tidak pernah berpikir kalau sebenarnya aku bisa saja melaporkanmu dengan tuduhan penyiksaan, kekerasan dalam rumah tangga atau yang lainya.. pernahkah kau berpikir seperti itu. Ku rasa tidak!!

Tapi aku tidak melaporkanmu, percayalah. Aku bersumpah, namun semua tindakan keji yang kau lakukan, apakah ku terima dengan senang hati. Ku rasa tidak.. dan aku yakin kau juga tidak akan repot-repot memikirkanya. Aku jadi ingat, saat aku masih duduk di bangku sekolah menengah, ada gadis idiot yang berpikir dirinya cantik, lalu melakukan bully’an terhadapku hanya karena beberapa pria populer lebih memilih mendekatiku, jadi dia akhirnya mempermalukanku, membuatku hancur dan aku selalu diam saat dia memperlakukanku seperti itu, sebenarnya aku tidak pernah diam. 

tidak untuk sesuatu yang menyakitiku.. jadi suatu hari, aku memotong rantai sepedanya, membuatnya harus berjalan kaki pulang di siang yang terik, kemudian aku muncul bagaikan pahlawan untuk memberikanya minuman dingin, meskipun sebelumnya dia curiga. Aku tahu dia curiga, namun karena dia haus, dia meneguknya tanpa tahu apa yang ada di dalamnya, hanya 1 botol campuran obat tidur, setelah dia jatuh pingsan karena tertidur atau mungkin over dosis.. aku tidak perduli, aku membawanya, menelanjanginya, dan melemparkanya ke tempat prostitusi, menuliskan sesuatu di tubuhnya, bahwa kau bisa menidurinya dan mendapatkan 20 dollar, memotretnya dan membuat semua orang tahu bahwa dia pantas mendapatkanya, intinya.. gadis itu sudah tewas, tapi jangan berpikir aku yang melakukanya, dia murni bunuh diri, memang benar secara tidak langsung aku lah yang membuatnya melakukan itu. namun itu setimpal. setimpal dengan apa yang dia lakukan terhadapku..

Sekarang.. denganmu, setelah mendapatkan perlakuan kejimu selama 2 tahun, apakah aku akan diam. Tidak sayang. Aku tidak diam selama 2 tahun ini, kau tahu.. kopi yang kau tengguk, ya, aku memberinya beberapa tetes cairan Etanol hanya agar sedikit demi sedikit kau akan kehilangan kewarasanmu.. kemudian perlahan kau semakin lama menjadi semacam pecandu, semacam si sinting yang meminta obat, ku berikan tambahan eroxidant, setiap hari aku memberikanmu itu, pagi dan Malam, ku sediakan apel sebagai Asam poldaoit sebagai penghambat rasa sakit ususmu.. perlahan—namun yang pasti aku tahu, saat-saat seperti ini akan tiba.

Semua otot dalam tubuhmu sekarang akan mati rasa, perlahan jaringan otakmu akan rusak, ginjalmu akan terbakar.. Hatimu akan mengeras dan semua aliran darahmu akan saling menghantam, menciptakan gelombang rasa sakit yang membuat kepalamu seperti akan pecah, kau akan lumpuh selamanya, kau akan menjadi orang yang paling tidak berguna.. dan yang lebih aku suka dari semuanya adalah kau tidak akan mati. Tidak selama aku masih ada disini, kau akan merasakan sakit ini, setiap detik, menit, jam.. merasakan gelombang sakit di perutmu, bola mata mengejang.. nafas tersenggal, bahkan kau hanya bisa memompa paru-parumu setidaknya tidak lebih dari 40 kali dalam setiap menit, kau akan seperti manusia di ujung maut.. tenggorokanmu akan mengering dan menciptakan secarik selutomy yang pahit, ya.. kau akan merasakan pahit di tenggorokanmu, bahkan air putih yang akan kau tenguk nanti akan serasa seperti racun. Intinya—kau akan kembali menjadi pria yang pernah ku cintai.

Sekarang, ku harap semua yang ku katakan.. sudah menjadi jawaban segalanya. Percayalah.. aku tahu cara bermain yang benar.



Bila aku melaporkanmu pada polisi, atau membalas menghantammu dengan sesuatu yang keras, bahkan sampai kau meninggal, itu tidak akan menyenangkan.. tidak akan membuatmu mengerti rasa sakit yang ku rasakan, karena kau tahu.. aku sengat cerdas dalam permainan seperti ini. Jadi.. ku harap kau menikmati akhir dari Permainan ini. Permainan kita berdua.. kau dan aku.


Tamat

Friday 18 September 2015

Creepypasta Indonesia - The Holder - 0025 - The Holder of Creation


The Holder of Creation


Pada sebuah kota, di negara manapun, kunjungilah rumah sakit yang bisa kalian temui dan mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya sebagai "Kunci Penciptaan". Si perawat yang ketakutan itu akan menatap matamu dalam-dalam, kemudian berdiri. Perempuan itu (dan hanya perempuan itu yang bisa kalian tanyai) akan memandumu menuju bangsal persalinan dan menguncimu dalam sebuah kamar yang akan kalian lalui.

Ketika telah berada di dalam, kalian akan menemukan dua pintu lainnya: satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan. Kalian harus memilih salah satu di antaranya yang kalian merasa paling intim, dan untuk alasan yang tak bisa dijelaskan membuat kalian merasa familiar, sambil terus berharap keberuntungan masih menuntun kalian. Putarlah kenop pintu itu, jika seberkas cahaya mengintip dari bawah pintu, kalian boleh masuk. Jika tidak, larilah menuju pintu lainnya, terus lari hingga kalian pingsan karena kelelahan. Menjauh dari tempat-tempat terang dan bersembunyilah di antara bayang-bayang. Jangan percaya kepada siapapun yang kalian jumpai. Berdoa agar kalian berhasil lolos tanpa diketahui.

Jika cahaya muncul dari celah pintu yang kalian pilih, atau jika kalian lolos secara ajaib setelah kesalahan pertama dan kembali untuk mencoba sekali lagi, masuklah dengan hati-hati. Ruangan yang kalian masuki sekarang tampak begitu lebar dan luas hingga tak tercapai oleh akal. Jangan mencoba untuk mengukur, atau menebak-nebak kapan perjalanan kalian di tempat mahaluas ini akan menemui akhir. Orang-orang besar dari zaman dahulu pernah memikirkan ini dan mereka menjadi gila karenanya. 

Berserakan di sepanjang ruangan ini adalah jasad bayi-bayi yang lahir mati, dan janin yang meninggal dalam kandungan. Suara-suara yang timbul akan mempengaruhi fondasi kewarasan kalian dengan tangisan-tangisan, rengekan kecil, yang seolah berada di antara ambang kenyataan dan khayalan kalian sendiri.

Di kejauhan akan berdiri seorang ibu, tak tampak lebih dewasa dari seorang gadis kecil. Dia tengah mendekap bayi yang terbungkus kain penuh sobekan di puting susunya. Mendekatlah untuk melihat lebih jelas si orok yang digendongnya itu, dan kalian akan mempertanyakan usianya yang sebenarnya. Mimik wajahnya begitu tua dan layu. Dan matanya, yang sangat hitam dan dalam, seolah-olah telah melupakan lebih banyak hal daripada segala sesuatu yang pernah diketahui seluruh umat manusia.

Melangkahlah hati-hati mendekati sang ibu. Jika kalian membuatnya takut, atau mengganggu bayinya yang sedang menyusu, berbisiklah dengan pelan,

"Aku tidak berniat mengganggumu, atau anakmu yang sungguh elok."

Jika kalian berhasil menenangkan sang ibu, menunduklah dan pandang mata si anak lekat-lekat. Kalian tidak boleh kehilangan kontak mata dengannya untuk alasan apapun. Termasuk pada kekhawatiran bahwa si bayi bisa saja menjatuhkanmu dalam lubang siksaan tak lekang waktu. Kalian boleh bertanya pada sang bayi satu pertanyaan, dan dia hanya akan menjawab satu pertanyaan saja.

"Untuk apa mereka menciptakan kami?"

Sang bayi akan berpindah dari pelukan ibunya dan membungkus tubuh kalian dengan selimut miliknya, mengikat setiap anggota badanmu hingga hanya menyisakan wajahmu. Kalian tidak boleh menunjukkan ekspresi apapun. Abaikan rasa sakit yang kalian derita dan kemungkinan bahwa kalian tidak dapat kembali ke dunia asal kalian. Jika kalian berhasil menguasai penderitaan, dan melewati saat-saat seperti sekarat itu, sang bayi akan menatap matamu, ke dalam jiwamu, dan kalian akan kembali ke masa di mana semesta alam bermula pertama kali. Segala hal ketika ruang penciptaan tengah berlangsung, akan diungkap di hadapanmu, ketika kehidupan memperoleh tempatnya. Kebenaran tentang asal muasal seluruh kehidupan ini bersumber akan diperlihatkan satu kali lagi. Jika kalian mampu mempertahankan kewarasan, kalian akan merasakan pengetahuan kosmik ini mengalir di dalam tubuh, di dalam sendi dan darah. Menghangatkan kalian. Kemudian, kalian akan merasa panas yang teramat sangat menjalari sekujur tubuh kalian, semakin lama semakin meningkat hingga api muncul dan kalian terbakar dari dalam. Tubuh ragawimu tidak akan sanggup menanggungnya dan kalian akan melebur menjadi abu.

Di puncak kehancuranmu, jika kalian berusaha tetap bertabah, kalian akan berkedip seolah-olah menggunakan mata kalian, dan ketika kalian membuka mata kembali, kalian akan berada di depan pintu masuk rumah sakit, sehari sebelum peristiwa itu terjadi. Di genggamanmu terdapat sebuah perkamen bersampul lusuh, di dalamnya terekam setiap perjalanan zaman.

Ia adalah artefak ke 25 dari 538. Buku ini menyerukan agar semua objek bersatu. Ia mengandung semua pengetahuan yang diperlukan untuk mewujudkannya.


Tamat

Creepypasta Indonesia - Experience - Office 7734


Office 7734

Selamat datang di neraka, teman!

Yah, tidak seperti yang kubayangkan juga saat aku pertama kali tiba di sini.

Neraka ternyata adalah sebuah kantor.

Tidak seburuk kedengarannya, 'kan? Ini malah jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan kolam api dan semua cerita seram itu. Memang sih, ini bukan tipe kantor keren dengan warna-warna cerah, aksesoris feng shui dan konter jus buah organik atau semacamnya. Ini juga bukan kantor kubikel dimana kau mendapat kotak kecil untuk privasi saat bekerja.

Tidak, ini hanya kantor biasa dengan ruangan terbuka, dipenuhi deretan meja-meja logam kelabu di bawah lampu-lampu suram. Orang-orang yang duduk di sini adalah rekan-rekan kerja barumu. Kau mungkin mendengar ada yang batuk atau menyedot ingus sesekali, tapi selain itu, kami semua sangat tenang.

Kenapa begitu?

Karena kami semua berpikir; berpikir keras sambil memandangi selembar kertas di atas meja kami. Kau juga harus melakukannya.

Kertas itu hanya lembaran kertas index biasa, dengan garis merah di atas dan 10 garis biru di bawahnya. Tidak ada komputer keren dan canggih, hanya selembar kertas index untuk setiap orang. Tapi kertas itu sangat penting. Kau akan mendapat yang baru setiap hari, dan jika kau menulis sesuatu yang paling bagus di atasnya, kau mungkin akan mendapat libur 1 malam.

Memang apa istimewanya libur 1 malam?

Nah, siang hari di neraka memang hanya terasa seperti pekerjaan kantor biasa, tapi malam harinya sangat berbeda. Di malam hari, mereka akan menuangkan semut-semut merah ke dalam telinga kita, atau memaksa kita menari bertelanjang kaki di atas pecahan kaca. Mata kita akan ditusuk, lidah kita dicabik-cabik, dan usus kita dikoyak. Dan itu kalau malam-malam yang biasa. Terkadang bisa jauh lebih buruk. Itulah sebabnya kertas-kertas ini sangat penting.

Apa menurutmu setan dan iblis semuanya kreatif dalam menciptakan metode siksaan? Coba saja beritahu sekelompok manusia penghuni neraka bahwa yang menemukan metode siksaan paling kreatif di antara semuanya akan mendapat libur 1 malam dari siksa neraka. Iblis bahkan tidak bisa menyaingi kreatifitas kami.

Tapi, hei, sebentar lagi jam kantor berakhir. Kita harus memasukkan kertas-kertas ini di kotak saran sebelum pukul 5. Semoga beruntung, tapi kalau kau beruntung, berarti aku yang akan sial.

Oh, pikirmu kau bisa membuat semua orang bekerjasama? Mungkin menulis siksaan paling remeh seperti hidung meler atau jempol terbentur, begitu? Lupakan saja. Karena, selalu akan ada 1 orang yang paling brengsek, paling egois dan paling jahat yang akan menghancurkan rencanamu. Kalau kau tak percaya padaku, berarti kau tidak memahami manusia, atau mungkin kau tak pernah bekerja di kantor saat masih hidup.

Tapi tak apa-apa. Setelah malam ini, aku yakin kau akan terbiasa.


Tamat

Creepypasta Indonesia - The Holder - 0024 - The Holders of Color


The Holders of Color




Di setiap kota, di setiap negara, pergilah ke institusi mental manapun atau ke sebuah rumah singgah manapun. Ketika kamu tiba di meja resepsionis, tanyakan apakah kamu bisa menemui seseorang yang menyebut dirinya "The Holder of Color".


Penjaga yang ada akan melirik ke arahmu sembari tersenyum malu-malu dan mengulurkan tangannya. Kamu harus menunggu selama tepat delapan detik sebelum menjabat tangannya, jika tidak warna-warna akan menolakmu dan tidak ada kesempatan lagi untuk masuk.

Pekerja itu kemudian akan berdiri dan mengantarkan kamu menuju sebuah sel, membuka pintunya dan mengisyaratkan kamu untuk masuk ke dalam. Di dalam sel kamu akan bertemu dengan dua bocah kecil, keduanya nampak seolah terbungkus warna keabuan dan kulit serta rambut mereka akan nampak seperti bahwa semua warna telah luruh darinya. Satu diantara mereka berambut panjang dan mengenakan baju putih, sedangkan yang satunya mengenakan baju hitam dengan potongan rambut pendek. kamu hanya boleh menatap mata dari bocah dengan baju putih, sebab dialah yang normal, sedangkan sepasang mata dari bocah dengan baju hitam satunya merupakan gerbang menuju kegilaan. Masing-masing dari mereka akan mengenakan sebuah sarung tangan dan mengulurkan kedua tangannya pada kalian. Raihlah hanya tangan mereka yang tertutupi sarung tangan. 

Jika kamu menyentuh kulit bocah berbaju hitam, dera penderitaan terburuk dari semesta akan merajam, dan kamu tak akan bisa mati saat menikmati seluruh siksa tersebut, bocah tersebut tak akan mengijinkan kalian mati. Jika menyentuh kulit bocah berbaju putih, kamu akan merasakan kenikmatan tak terbayang, namun dia kemudian akan menarik tangannya dengan segera, dan kamu tidak akan bisa merasakan kenikmatan itu lagi, tak perduli sebesar apa pun kamu menghendaki atau berjuang untuk mendapatkannya; nafsu akan membunuhmu

Dua bocah tersebut akan bersitatap dan mengangguk sekali; jika mereka menggeleng, tutup matamu dan katakan:

“Aku bukanlah yang kalian cari, tapi aku dapat mengubah arus nasib.”

Setelah kamu mengatakan hal ini, mereka berdua akan terkikik dan menarik tanganmu, membuka sebuah pintu rahasia di dalam sel dan mulai berjalan menuruni kegelapan. Bocah-bocah ini akan berbicara serempak, dan tanpa henti menyombongkan kekayaan mereka, semua hal yang mereka punyai. Mereka akan berulangkali bertanya apakah kamu merasa iri; tiap kali pula kamu harus menjawab “Ya.”

Takdirmu kini berada di tangan dua bocah ini.

Tangga yang kamu turuni sangatlah panjang, dan semakin lama akan semakin sempit, sampai akhirnya salah seorang bocah akan mangambil posisi di belakang sementara satunya akan berada di depan kalian. Jika bocah berbaju hitam berada di depan, anggaplah dirimu beruntung, keselamatan hidup berpihak padamu. Namun jika dia mengambil posisi di belakang, kematian telah diputuskan atas nasibmu, dia akan melemparkanmu dari anak tangga menuju jurang gelap tak berdasar di bawahnya.

Setelah dirasakan begitu lama, kamu akan sampai pada ujung tangga, dan kedua bocah tersebut akan mendorongmu pada sebuah pintu kaca besar. Mereka akan menatap kearahmu, air mata membanjir pada wajah, serta kemudian mengatakan bahwa mereka tak bisa melanjutkan lagi. Mereka hanya akan menunjuk kearah pintu. kamu harus memasukinya.

Ruangan di balik pintu tersebut gelap gulita, hanya terdapat seberksa sinar yang menyorot tepat pada tengahnya. Berdiri dalam cahaya tersebut adalah seorang wanita, sama seperti bocah-bocah sebelumnya, warna-warna seakan enyah dari dirinya. Rambut dan gaunnya sama-sama menyentuh lantai, dan keduanya sama-sama berwarna seputih lilin sama seperti kulit tubuhnya. Putih juga merupakan warna tunggal dari sepasang matanya yang menatap kosong kearahmu. Jika wanita itu tersenyum, maka kamu telah menghiburnya dan dia akan menerangi seluruh ruangan dengan cahayanya. kamu akan menjadi salah satu dari tubuh-tubuh menggeliat, menjadi bagian dari koleksinya yang terkubur di bawah lantai kaca. 

Jika dia menekuk muka dan memasang muka masam, dia akan membalikkan badan dan menerangi bagian ruangan di belakangnya, membangunkan tujuh sosok lain: pria berbaju serba hitam yang tak pernah berhenti terkekeh, pria terbalut warna putih yang tak berhenti bersedu sedan, pria dengan mata menyala merah menyala yang selalu menggeram, wanita menyeringai yang tertutup kelopak-kelopak bunga berwarna merah muda, gadis tanpa emosi yang dibalut warna hijau, pria menjijikan dengan rambut berwarna perak, dan seorang pria gagah yang terus meringis, tertutup oleh warna-warna mewah. 

Merekalah yang akan menghakimimu.

kamu harus memilih satu diantara mereka yang paling tepat untuk mengadili, kemudian berjalanlah kearahnya, bertanyalah saat berjalan:

“Kapan mereka menelanjangi kalian dalam kehidupan di dunia ini?”

Jika kamu salah memilih warna, sosok yang kamu pilih akan tetap berdiri dan melengkungkan senyum yang bisa membuat bergidik orang paling berani sekali pun. Kemudian setelahnya, kamu akan merasakan tubuhmu mulai luruh pada kehampaan. 

Jika memilih warna yang tepat, mereka akan menjawab pertanyaanmu dengan lengkingan mengerikan, menunjuk dengan penuh ngeri kearah wanita di tengah-tengah ruangan. Sedangkan yang lainnya akan berteriak, mengutukmu dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Kemudian rasa sakit dan pedih meulai mencabik tubuhmu. Segera, sosok yang telah kamu pilih akan melangkah maju memasang badan untukmu, dan membisikan kisah menjijikan mereka. Kisah mengenai kebinasaanmu, kebinasaan dan akhir dunia saat semua nafas musnah.

Jangan bergerak sedikit pun.

Kutukan-kutukan kemudian akan berhenti dan ruangan menjadi benderang, ketujuh dari mereka menatap lekat kearahmu. Tempat dimana wanita sebelumnya berada akan digantikan dengan sehelai bulu -seperti bulu dari seekor merpati- yang warnanya terus berubah.

Bulu tersebut merupakan artefak ke 24 dari 538. Dengannya, kamu bisa membawa persembahan mereka.


Tamat

Creepypasta Indonesia - SCP - 478 - Tooth Fairies

SCP - 478 - Tooth Fairies


Item #: SCP-478

Object Class: Euclid

Special Containment Procedures:

SCP-478 harus segera dikeluarkan dengan metode pembedahan dari dalam korban-korbannya sebelum kematian. Spesimen harus disimpan di dalam wadah kedap udara bersegel rapat di dalam Bio-Site 66. Spesimen sepertinya tidak mampu menembus materi padat, sehingga dapat disimpan tanpa batas waktu, kecuali jika wadahnya dirusak.

Korban-korban spesimen yang hanya mengalami kondisi ringan dapat dirawat di fasilitas kesehatan sipil oleh ahli bedah Foundation, yang diperkenalkan sebagai ahli bedah mulut biasa. Dalam perawatan, korban dianestesi dengan obat bius seperti prosedur bedah normal.

Korban-korban dari spesimen SCP-478 yang kondisinya lebih parah harus dirawat di fasilitas yang dimiliki Foundation, sebelum dipindahkan ke Bio-Site 16 untuk dipelajari lebih lanjut.

Karena SCP-478 memiliki struktur yang unik, individu yang terinfeksi oleh mereka tidak langsung mati. Korban-korbannya sepertinya mampu sembuh total, mungkin diberikan perawatan untuk mencegah infeksi, kemudian diijinkan pulang. Para korban yang bertahan hidup harus diberi Amnesic Kelas B, dan ditanamkan memori palsu. Korban-korban yang nampaknya tak mampu disembuhkan harus dibunuh.

Deskripsi:

SCP-478 adalah makhluk-makhluk berukuran kecil dengan bentuk dan ukuran yang tidak konsisten, dan memiliki kemiripan dengan kupu-kupu atau ngengat berukuran kecil serta berwarna gelap. Mereka beberapa kali ditemukan di alam liar, namun sifat mereka yang suka bersembunyi membuat mereka susah ditangkap. SCP-478 nampaknya tidak membutuhkan makanan, tidur, bernapas, atau berkembangbiak.

Setelah dilakukan beberapa tes terhadap spesimen yang tertangkap, SCP-478 diketahui bersifat predator dan hanya menyerang manusia, terutama yang berusia di bawah 25 tahun. SCP-478 sering menyerang manusia yang belum kehilangan semua gigi susu mereka. SCP-478 akan memasuki mulut korban ketika korban sedang tidur, dan menempatkan diri mereka di jaringan lembut di bagian atas mulut, terus dalam lubang hidung bagian atas, biasanya sampai menyumbat salah satu lubang hidung. Produksi lendir kemudian akan meningkat, sehingga ketika korban terbangun, mereka akan mengira bahwa mereka terkena flu ringan. Bagian dalam mulut korban kemudian akan ditumbuhi banyak gigi di luar barisan gigi-geligi normal mereka. Proses ini akan terus terjadi dengan jangka waktu pertumbuhan yang lebih cepat daripada pertumbuhan gigi normal.

Gigi-gigi baru ini akan terus berkembang dengan cepat hingga menutupi bagian dalam mulut korban yang sebelah atas, dan terus hingga mencapai tenggorokan dan kerongkongan. Setelah 2 hingga 4 hari, gigi-gigi ini akan tumbuh menutupi bagian dala lambung, dan terus tumbuh hingga menutupi paru-paru serta jaringan kulit bagian dalam. Pertumbuhan gigi-geligi baru ini akan menyita asupan kalsium dari tubuh, seringkali mengakibatkan rasa sakit luar biasa. Pertumbuhan gigi-geligi ini akan terus terjadi hingga seluruh bagian dalam saluran pencernaan korban akhirnya tertutup, dan SCP-478 akhirnya terbang keluar lewat mulut korban.

Gigi-geligi di dalam saluran pencernaan akan terekspos oleh asam yang diproduksi oleh tubuh, sementara gigi-geligi yang tumbuh di bawah kulit akan mengelompok dan membentuk gumpalan keras di bawah permukaan kulit. Semua gigi-geligi ini juga memiliki akar, urat syaraf, dan enamel layaknya gigi normal. Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana dan mengapa SCP-478 menyebabkan pertumbuhan jaringan gigi baru seperti ini.



Tamat



Creepypasta Indonesia - The Holder - 0023 - The Holder of Hate


The Holder of Hate


Di sebuah kota dan di negara manapun, pergilah menuju rumah sakit yang dapat kalian temui dan mintalah untuk mengunjungi "Sang Penjaga Kebencian." Si pengurus akan menjabat tanganmu dengan mantap, menatap matamu lekat-lekat, lalu berkata,



"Apa yang membuatmu begitu lama."

Kemudian, mereka akan memberimu sebuah kunci ruangan nomor 532 dan memberitahumu agar memasuki lorong di balai kiri.

Sepanjang perjalananmu menyusuri balai, kau akan mendengar suara orang terkikik-kikik yang kedengaran seperti telah kehilangan kewarasannya. Jika dalam suatu waktu suara itu menghilang, meski sebentar saja, berteriaklah, "Tidak ada yang perlu aku takuti darimu!"

Jika takdir membencimu, dan suara itu benar-benar berhenti menggema, kaburlah secepat kakimu mampu berlari. Sebaliknya, jika kau kembali mendengar tawa, tetaplah berjalan terus. Berhenti setelah kalian menemukan ruang 532. Kalian akan menemukan sebuah pintu besi yang dipenuhi bekas cakaran, hantaman pisau, dan menghitam seperti pernah dibakar sebelumnya.

Di pintu itu ada panel kecil yang terbuat dari kaca yang tampak belum pernah tersentuh sama sekali. Mengintiplah ke dalam. Jika kalian melihat seseorang, atau suatu sosok, berdiri di kegelapan memunggungi kalian, mundurlah pelan-pelan dan kembali ke pintu masuk setenang mungkin. Jika ruangan tersebut kosong atau kalian tak dapat melihat apa-apa, bukalah menggunakan kunci itu dan masuklah ke dalam. Sebuah cahaya kemerahan akan menerangi seisi ruang dari satu-satunya jendela di kamar itu. Memandang keluar dari jendela itu akan membakar kedua matamu, dan hal yang tersisa darimu adalah teriakan kesakitan yang berlangsung selamanya.

Di dalam kamar yang kecil, dan seluruh sisi dindingnya dipenuhi bercak darah, kalian akan menemui sesosok kerdil dengan jubah menyelimuti tubuhnya duduk di tengah ruangan. Dia hanya akan menjawab satu pertanyaan.

"Mengapa mereka menyimpan dendam?"

Dia akan menjawab pertanyaanmu itu dengan detil, begitu lengkap hingga bagian-bagian terkecil yang terlupakan. Kemudian, tubuhnya akan tumbang ke lantai, seolah-olah beban berat yang ditanggungnya selama ini baru saja terangkat dari kedua bahunya. Sosok kerdil itu akan merayap, menyeret badannya yang lumpuh menjauh darimu, lalu meringkuk di pojok.

Kalian akan mulai mendengar suara berderik yang aneh, yang terdengar menakutkan dari luar pintu. Mereka bisa mencapaimu kapan saja. Satu-satunya harapanmu untuk lolos adalah dengan menyelubungi badanmu dengan jubah makhluk kerdil itu dan melompat melalui jendela. Kau akan terbangun keesokan harinya di halaman rumah sakit, jika mereka tidak mengikutimu, dengan tubuh yang terbungkus jubah.

Jubah tua itu adalah objek ke 23 dari 538. Ia akan menyembunyikanmu dari kebencian mereka.

Tamat